Hukum & Kriminal

Satu Korban Terseret Ombak Ditemukan Meninggal, RSUB Malang Beberkan Perkembangan Mahasiswa WNA

Diterbitkan

-

KETERANGAN: Suasana saat konferensi pers bersama FKUB dan RSUB. (memontum.com/rsy)

Memontum Kota Malang – Tim SAR gabungan terus melakukan pencarian terhadap para korban terseret ombak di Pantai Jembatan Panjang, Kecamatan Bantue, Kabupaten Malang. Dalam pencarian di hari keempat ini, akhirnya tim gabungan mendapatkan hasil.

Selasa (11/07/2023) sekitar pukul 12.30, Tim SAR gabungan dan Paguyuban Nelayan Popoh, berhasil menemukan satu jenazah. Hasil identifikasi oleh Tim Inafis, menyatakan bahwa jenazah yang ditemukan atas nama I Made Indraprastha (42), warga Kelurahan Tunggulwulung, Kecamatan Lowokwaru, Kota Malang.

Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) Surabaya, yang juga selaku selaku SAR Misson Coordinator (SMC), Muhamad Hariyadi, membenarkan adanya penemuan tersebut. “Korban ditemukan di lokasi yang berada di koordinat 8° 18′ 16″ S 112° 53′ 50″ E atau berjarak sekitar 6,73 km dari lokasi kejadian,” ujarnya.

Dengan ditemukannya I Made, maka pencarian akan berfokus kepada Jana Olivia Soland (24) warga Swiss dan Bayu, guide, yang hingga kini belum ditemukan. Dalam kejadian itu, dua orang juga berhasil selamat, setelah sempat terbawa ombak.

Advertisement

Sementara itu, paska mengalami insiden terseret ombak di Pantai Jembatan Panjang Malang Selatan, salah satu korban asal spanyol yang juga mahasiswa FKUB, Ana Brieva Raimirez (23), terus mendapatkan perawatan intensif di RSUB. Untuk kondisinya, pun saat ini sudah cukup baik.

Direktur RSUB, dr Viera Wardani M.Kes, dalam konferensi pers menyampaikan jika kondisi Ana setelah dilakukan pemeriksaan sebelumnya, mengalami dehidrasi sedang, karena kekurangan cairan dan tidak mendapat asupan. Kemudian, mengalami surnburn (terpapar sinar matahari) dan mengalami traumatis.

“Berdasarkan pertimbangan dokter, audari Ana perlu ditemani. Namun tidak perlu terlalu banyak dan perlu pembatasan kunjungan. Hingga saat ini perkembangannya pun cukup positif. Tapi, perlu waktu Ana melakukan fungsinya secara mandiri,” jelas dr Viera Wardani saat konferensi pers di Gedung FKUB, Selasa (11/07/2023) sore.

Baca juga :

Advertisement

Ditambahkannya, Ana mengalami kondisi psikologi yang tidak berat. Namun, sudah diberikan terapi psikologis yang suportif, sehingga pada Rabu (12/07/2023) besok, akan dilakukan evaluasi menyeluruh terkait dengan kondisi Ana saat ini.

“Kondisi psikologis sudah bisa kita kelola. Evaluasi dari para psikolog sudah diberikan dengan baik oleh pihak RSUB. Mengenai efek sunburn karena terpapar sinar matahari akan menimbulkan dampak, itu besok akan dievaluasi juga apakah dia bisa melakukan perawatan sendiri setelah dipulangkan. Mohon doanya agar segera pulih,” lanjutnya.

Sementara itu, Ketua Internasional Relations Office FKUB, dr Happy Kurnia Permatasari, Ph.D, mengatakan jika pihaknya juga telah melakukan kerja sama dengan Kedutaan Spanyol dan orang tua Ana. Untuk keputusan kembali ke negara asal atau melanjutkan Study Exchange di FKUB, menurutnya itu keputusan dari diri Ana sendiri.

“Untuk keputusan dia untuk kembali atau meneruskan (pendidikan, red). Tidak bisa kedutaan mempengaruhi keputusan personal. Dari evaluasi awal, beliau ingin melanjutkan kegiatan ini. Sebetulnya, dia ingin segera melanjutkan program exchange ke RS,” ujar Happy.

Advertisement

Lebih lanjut, mengenai mahasiswa asing lainnya yang sampai dengan saat ini belum ditemukan, yaitu Jana Olivia Soland (23) warga Swiss, masih dilakukan pencarian secara intensif oleh Tim SAR yang bekerjasama dengan banyak pihak.

“Kami sampai dengan saat ini masih melakukan upaya pencarian. Tentunya juga dengan bekerjasama dengan Tim SAR, TNI Polri, dan tiap hari ada dosen yang stanby di sana. Jadi kami membuat shift,” lanjutnya.

Saat disinggung mengenai insiden tersebut menjadi tanggung jawab dari pihak FKUB atau pihak Event Organizer, Kepala Pengelola Informasi dan Kehumasan FKUB, dr Holipah Ph.D, mengatakan bahwa pihaknya tidak bisa menjawab hal tersebut. “Kami tidak bisa menjawab, karena akan mempelajari,” imbuh Holipah singkat. (rsy/gie)

Advertisement
Advertisement
Lewat ke baris perkakas