SEKITAR KITA
Sering Rusak, Jalan Lingkar Barat Sumenep Pasang Box Culvert dan Hotmix
Memontum Sumenep – Sering alami kerusakan di pertigaan jalan lingkar barat, Kecamatan Batuan, Kabupaten Sumenep membuat keluhan para pengendara jalan yang memasuki Kota Sumenep. Pasalnya, kerusakan itu tepat ada di lampu merah yang sehingga sering terjadi kemacetan, dan membahayakan para pengguna jalan.
Hal itu direspon cepat oleh Dinas PU Bina Marga Sumenep. Melalui Kabid Pemeliharaan, S. Supriadi, diakui memang sering terjadi kerusakan. Hal itu karena faktor saluran airnya memang sudah buntu yang ngekros dari jalan Utara ke Selatan itu, Senin (14/06).
Baca Juga:
- Pemkab Sumenep Kemas Pameran Pembangunan Dalam Madura Night Vaganza
- Gunakan Energi Bersih REC, Pemkab Sumenep Nota Kesepahaman dengan PLN
- Cari 15 Orang ABK Kapal Putra Sumber Mas, Basarnas Kerahkan Dua Kapal di Perairan Sumenep
“Faktor lainnya karena beban kendaraan yang lewat itu memang berat-berat. Sehingga jalan yang dilewati itu tidak mampu menahan beban apalagi itu satu tujuan. Jadi yang di arah selatan itu muatan isi penuh sehingga mengakibatkan jalan itu cepat rusak,” terang Supriadi.
Solusinya, kata Kabid Pemeliharaan itu, saluran dibenahi. Selain itu ada peninggian jalan sehingga tidak ada genangan air. Sebab genangan air yang mengakibatkan jalan itu rusak.
“Waktu hujan Bulan September sampai Desember 2020 itu membuat jalannya tergenang air apalagi dibebani muatan yang berat sehingga cepat rusak. Juga jalan yang dipertigaan itu lebih tinggi dengan jalan nasional sehingga ada genangan air,” jelasnya.
Tidak hanya itu, air bersumber dari irigasi yang buntu sehingga keluar dari saluran. Jadi memang penyakitnya aspal itu adalah air. “Jadi bilamana ada jalan berlubang kita tambal jadi konstruksinya sama,” beber dia lagi.
“Tetapi di Tahun Anggaran (TA) 2021, kami minta ke Pemkab melalui kepala dinas untuk di anggarkan di Bantuan Tidak Terduga (BTT). Lantaran sudah teranggarkan makanya kita kerjakan,” sambungnya.
Kalau ini, kata dia, masuk pemeliharaan rutin, bukan pemeliharaan yang sifatnya kontraktual. Sehingga pekerjaan dilakukan secara swakelola. Anggaran itu disediakan. Jadi pemkab itu memberikan anggaran pada Dinas PU Bina Marga pada tahun ini sekitar Rp 1,5 miliar untuk jalan dan Rp 800 juta untuk jembatan dan gorong-gorong. “Jadi kita sediakan bilamana ada rusak, kita kerjakan langsung. Kemarin itu biasanya ada jalan lubang, kita tambal. Karena penyebabnya buntunya air di gorong-gorong/irigasinya, makanya kita ganti boxculvert. Lalu, jalan beraspal itu kita tinggikan,” ujarnya. (dan/edo/ed2)