Bondowoso

Siap Jadi Mitra Kritis, Ahmad Dhafir Ucapkan Selamat Bertugas ke Salwa-Irwan

Diterbitkan

-

Memontum Bondowoso—-Ketua DPC PKB Kabupaten Bondowoso, Ahmad Dafir dan seluruh pengurus DPC PKB Bondowoso mengucapkan selamat atas dilantiknya Bupati dan Wakil Bupati KH Salwa Arifin dan Irwan Bahtiar. Ia berharap Pemerintahan KH Salwa Arifin dan Irwan Bahtiar Rahmat, SE nantinya mampu menjalankan amanah rakyat sesuai dengan visi dan misi mereka yang telah tertuang ketika mereka mencalonkan sebagai Bupati dan Wakil Bupati.

“Saya mengucapkan selamat kepada KH. Salwa Arifin dan Irwan Bachtiar Rahmat (Sabar) sebagai bupati dan Wabup berdasarkan perolehan terbanyak oleh rakyat Bondowoso. Semoga pasangan Sabar dapat menjalankan amanah dengan sebaik-baiknya sebagai pemimpin Bondowoso lima tahun ke depan,” katanya.

Dafir juga menyampaikan terima kasih kepada Bupati Drs. Amin Said Husni, yang telah bekerja keras untuk membangun kabupaten Bondowoso selama 10 tahun. Ia juga berharap agar seluruh capaian dan kinerja yang baik yang telah dibangun selama dua periode dan sudah dirasakan manfaatnya oleh masyarakat nantinya dapat diteruskan dan ditingkatkan oleh Pemerintahan selanjutnya.

“Saya juga mengapresiasi kinerja seluruh penyelenggara Pilkada Bondowoso, mulai dari Pemerintah kabupaten, khususnya KPUD, Bawaslu, hingga jajaran TNI-Polri yang telah mensukseskan jalannya pesta demokrasi yang aman, lancar dan damai,” ujar Dafir ketika dikonfirmasi sejumlah wartawan di rumahnya, Desa Tegal Mijin, Kecamatan Grujugan.

Advertisement

Ke depan, kata Dafir, pihaknya tetap akan membangun komunikasi yang baik dengan KH. Salwa Arifin maupun Drs. Amin Said Husni. Hal itu, dalam rangka mewujudkan mimpi besar dan cita-cita kami (PKB red) untuk Bondowoso yang sejahtera.

Oleh karena itu, Partai Kebangkita Bangsa (PKB) Kabupaten Bondowoso tidak akan beroposisi dengan Pemerintahan Bupati dan Wakil Bupati KH. Salwa Arifin dan Irwan Bahtiar melainkan akan menjadi mitra kritis.
Sikap tersebut diambil bukan karena PKB yang mengusung Ahmad Dafir dan Hidayat sebagai Calon Bupati dan Calon Wakil Bupati pada Pilkada 2018 kemarin kalah melainkan karena dalam system negara Indonesia tidak mengenal istilah oposisi. Bahkan dasar negara pada sila ke-4 yaitu Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan.

Untuk itu, Dafir mengaku pihaknya akan mendukung seluruh kebijakan Pemerintah selama hal itu untuk kepentingan rakyat. Sebaliknya, apabila terdapat kebijakan yang tidak pro rakyat, maka PKB akan melakukan koreksi.

“Para wakil rakyat yang telah dipilih oleh masyarakat akan bermusyawarah, apakah itu peraturan pemerintah dan sebagainya. Kami sebagai parlemen dari PKB tentunya akan menyuarakan kepentingan masyarakat umum, bukan kemudian memposisikan menjadi oposisi,” jelasnya.

Advertisement

Selama orientasi pemerintah berpihak kepada rakyat, seperti mengurangi kemiskinan dan meningkatkan kesejahteraan perekonomian rakyat pihaknya akan sangat mendukung. Sebab, setiap pemilih selalu menginginkan perubahan kearah yang lebih baik dan lebih sejahtera.

Sudah dijelaskan dalam undang-undang 23, uu 17 dan PP 16 disebutkan bahwa Legislatif dan Eksekutif itu adalah mitra yang harus ditaati bersama. Pihaknya juga meluruskan bahwa tidak ada pemerintahan Sabar,melainkan yang ada adalah pemerintah kabupaten Bondowoso.

“Apabila sudah menyuarakan pemerintahan Sabar, tentunya sudah menyuarakan kelompok, tidak pada kepentingan masyarakat secara umum. Pemerintah sebelumnya juga tidak pernah mengatakan pemerintahan Aswaja (Amin-Haris),” ungkapnya. (cw1/yan)

Advertisement
Advertisement

Adblock Detected

Please consider supporting us by disabling your ad blocker

Refresh Page
Lewat ke baris perkakas