Pemerintahan
Sikapi Lowongan Kerja untuk CPNS Sumenep, Bupati Ingatkan Kewaspadaan pada Calo
Memontum Sumenep – Rencana Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sumenep, mendapatkan jatah Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) dan kesempatan kerja dari Kemenpan-RB tentang lowongan kerja sebagai Pegawai Pemerintah untuk Perjanjian Kerja (PPPK), mendapat respon Bupati Sumenep, Achmad Fauzi.
Rencananya, rekruitmen yang bakal dibuka sekitar Mei sampai Juni 2021 mendatang, diingatkan Bupati agar masyarakat tidak gampang menerima informasi.
“Jangan sampai, masyarakat menjadi korban calo CPNS maupun PPPK,” kata Bupati Sumenep, Sabtu (20/03) tadi.
Bupati Fauzi mengatakan, sekarang sistem dan pola rekruitmen sudah canggih dengan memanfaatkan teknologi. Jadi, tidak benar dan jangan percaya jika ada orang yang mengaku bisa meloloskan jadi CPNS maupun PPPK.
“Rekruitmen ini terbuka untuk umum, termasuk masyarakat Sumenep. Namun, tetap hati-hati kepada calo yang kabarnya sudah mulai gentayangan di bawah. Jangan sampai percaya, kepada siapapun untuk bisa lolos jadi CPNS maupun PPPK,” kata Ketua DPC PDIP Sumenep ini.
Baca juga: Usai Dilantik, Kasi Pidsus Kejaksaan Pasang Target, Bakal ada Tersangka Dugaan Korupsi
Dijelaskan lebih jauh, jika kerja calo itu semacam perantara atau makelar, yang menjanjian atau mengiming-imingi bisa meloloskan CPNS atau PPPK. Modusnya, biasa meminta uang untuk kepentingan meloloskan sebagai CPNS atau PPPK.
“Uang itu biasanya digunakan sebagai uang pelicin atau uang jaminan, jika CPNS yang dipegang calo itu lolos. Uang itu, tujuannya disetor lebih awal sebelum rekrutmen dibuka. Nanti kalau lolos, uang langsung dicairkan. Tapi kalau tidak lolos, biasanya uang kembali tapi tidak utuh,” kata Bupati Fauzi, mewanti-wanti agar masyarakat tidak percaya calo.
Sehingga, kata Fauzi, bagi warga yang mau ikut tes belajar sungguh-sungguh agar bisa menjawab soal dengan baik. Karena pola rekrutmen CPNS ataupun PPPK, sudah menggunakan komputerisasi secara online, sistemnya menggunakan CAT (Computer Asisted Test).
“Jadi, di sini kemampuan diri peserta CPNS ataupun PPPK benar-benar diuji dalam menguasai materi. Jangan percaya kepada siapapun yang mengaku meloloskan. Disamping itu, juga berdoa kepada Allah,” ujar suami Nia Kurnia ini.
Politisi PDI Perjuangan ini mengungkapkan, rekruitmen ini dilakukan secara terbuka dan transparan. Sehingga, dipastikan tidak bisa dimainkan, karena yang bekerja sistem.
“Jadi, tidak urus mau anak siapa. Anak pejabat, punya uang banyak, tidak akan bisa meloloskan,” tegas orang nomor satu di Pemkab Sumenep ini.
Bupati menegaskan, apabila ada oknum yang menjadi calo apalagi meminta sesuatu segera dilaporkan kepada panitia, atau langsung ke Aparat Penegak Hukum (APH).
“Jadi, pelaksanaan tes ini nantinya terbuka. Kalau ada oknum ASN yang bermain, maka silahkan laporkan juga, pasti akan diberi sanksi,” tegas dia.
Untuk itu, pihaknya berharap masyarakat untuk selalu hati-hati dengan modus penipuan meloloskan CPNS maupun PPPK. Tapi, persiapkan kemampuan diri untuk berjuang bisa lolos.
“Semoga rencana pemerintah ini berjalan sukses dan bisa melahirkan para abdi negara yang berkualitas dan berintegritas,” paparnya. (roz/edo/sit)