Simpati Gempa di Lombok, Ratusan Pelajar Gelar Sholat Ghaib dan Kumpulkan Sumbangan

Memontum Lamongan – Bencana gempa bumi di Lombok yang menimbulkan korban jiwa terus menuai simpati. Salah diantaranya dari pelajar Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 2 Lamongan. Ratusan pelajar Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 2 Lamongan ini menggelar aksi doa bersama dan sholat ghaib untuk para korban bencana gempa di Lombok.

“Kegiatan ini untuk melatih rasa empati siswa terhadap korban bencana alam yang terjadi di Lombok Nusa Tenggara Barat pada minggu malam (5/8/2018) lalu,” kata Kepala Sekolah MAN 2 Lamongan, Abdul Hakim kepada wartawan, Rabu (8/8/2018).

Dalam kegiatan ini, dikatakan Hakim para pelajar MAN 2 Lamongan selain melakukan doa bersama untuk korban bencana gempa, juga melakukan penggalangan dana untuk membantu para korban gempa Lombok. Hakim berharap, dana yang terkumpul dalam kegiatan ini dapat berguna bagi para korban.

“Kami turut perihatin dengan bencana yang menimpa saudara-saudara kita yang berada di Lombok,” ucap Hakim.

Bahkan, sambung Hakim selain para siswa, kegiatan doa bersama, sholat ghaib dan pengumpulan sumbangan yang dipusatkan di Masjid sekolah setempat ini juga diikuti oleh para guru dan karyawan. Dalam doa bersama, para pelajar terlihat sangat khusuk bahkan doa bersama ini diwarnai isak tangis pelajar, guru, dan karyawan. Pasalnya, gempa bumi yang berkekuatan 6,5 SR ini, sangat menyita perhatian masyarakat luas.

“Doa ini kami panjatkan untuk korban dan keluarga para korban agar diberikan ketabahan dan kesabaran dalam menghadapi musibah ini,” kata Hakim yang menyebut sumbangan sekolah ini akan mereka serahkan ke Kemenag Lamongan untuk diteruskan kepada korban.

Hakim berharap, kedepannya Indonesia dijauhkan dari segala macam bencana alam, dan meminta agar masyarakat Indonesia selalu diberi kekuatan dalam segala musibah yang menimpa mereka.

“Ini makna bahwa kita saling berbagi dan membantu kepada sesama. Melalui doa dan penggalangan dana ini kami harapkan dapat membantu meringankan beban mereka yang terkena bencana,” pungkasnya. (ifa/zen/yan)