Pendidikan
SMKN 4 Malang Terima Program Sekolah COE
Memontum Kota Malang – SMKN 4 Malang bakal menerima program sekolah center of excellent (CoE). Program tersebut, merupakan program terbaru yang dicanangkan oleh pemerintah pusat kepada Dinas Kependidikan dan kebudayaan (Dispendikbud). Program yang merupakan perpaduan antara Dunia Usaha dan Dunia Industri (DUDI) itu, dilakukan oleh pemerintah Pusat dengan tujuan untuk meningkatkan kualitas pembelajaran kejuruan dan dapat berdaya saing lebih baik.
Wakil Ketua (Waka) Kepala Sekolah, Eko Wahyudi, menyampaikan bahwa SMKN 4 Malang berfokus pada bidang konstruksi dan bangunan. Dengan kompetensi keahlian untuk mendapatkan COE adalah teknik Mekatronika. Dimana, teknik mekatronika mengalami masa pendidikan selama 4 tahun, yang membedakan dengan sekolah pada umumnya.
“Kami melihat industri manufaktur sangat dibutuhkan, dan melihat adanya potensi yang dapat dikembangkan. Sehingga, kami ajukan itu ke Program COE,” jelasnya.
Ditambahkan, bahwa untuk mendapatkan program COE, perlu melakukan pengajuan proposal terlebih dahulu melalui aplikasi Takola SMK. Kemudian akan diseleksi oleh direktorat pendidikan, lalu akan diberikan berupa Bimbingan Teknis (Bimtek) kepada penerima COE.
“Kami mengajukan proposal itu pada minggu awal bulan Agustus. Lalu mendapat konfirmasi pada pertengahan bulan dan melakukan bimtek pada akhir bulan di Jakarta,” jelasnya.
Untuk saat ini, ujar Eko, progresnya sudah mencapai pada kegiatan fisik. Yakni, berupa pembangunan laboratorium Mekatronika, yang kedua kegiatan nonfisik berupa workshop pembelajaran.
“Sesuai dengan aturan dari pemerintah, jika dana sudah cair paling lambat satu minggu sudah harus mulai dikerjakan,” ujarnya.
SMKN 4 Malang sebagai salah satu penerima program COE, nantinya akan menerima bantuan berupa sarana dan prasarana unit kelas baru, rehabilitasi, pembangunan labotatorium dan bengkel praktik serta pengadaan alat-alat yang berkaitan dengan keperluan siswa.
“Bantuan dana yang diterima oleh SMKN 4 dari Kemendikbud adalah sebesar Rp 5,25 milyar. Pemberian bantuan dana, pertama 75 persen pada bulan September dan 25 persen pada akhir bulan November,” imbuhnya.
Eko menambahkan, SMKN 4 juga mendapatkan bantuan alat praktik dari direktorat. “Mungkin nanti pertengahan Oktober (Mesin CNC, Training Pneumatic, Training Hidrolik, Training MPS) dalam bentuk training atau promokit,” paparnya.
Eko berharap, kedepannya dari program COE ini selain menghasilkan output, juga ada Outcome dan impact. Output nya adalah siswa yang telah lulus semakin meningkat yang terserap di dunia kerja.
“Jadi, kalau sebelumnya itu hanya 50 persen. Harapannya bisa meningkat sekitar 60 sampai 65 persen,” tuturnya.
Sedangkan untuk outcomenya, adalah berupa kepercayaan masyarakat untuk menggunakan lulusan SMK semakin tinggi. (mg1/sit)