Kota Malang

Soroti Pembongkaran Pagar Balai Kota Malang, Pemerhati Lingkungan Nilai Prioritas Pemkot Kurang Tepat

Diterbitkan

-

TANPA PAGAR: Kondisi saat ini Balai Kota Malang tanpa pagar depan. (memontum.com/rsy)

Memontum Kota Malang – Pembongkaran pagar depan Balai Kota Malang, terus menuai sorotan. Salah satu pemerhati lingkungan Kota Malang, Bambang Irianto, menyampaikan bahwa keputusan Pemkot Malang dalam melakukan pembongkaran tersebut dinilai kurang tepat.

Dikatakan pria yang juga menjabat sebagai Manajer Glintung Go Green Kota Malang, jika semestinya Pemkot Malang tetap melakukan prioritas utama terhadap masalah yang sudah sangat mendesak. Terutama, penyelesaian persoalan banjir di Kota Malang.

“Mestinya yang diutamakan adalah upaya mitigasi terhadap risiko bencana hidrometeorologi, terutama banjir di Kota Malang. Pembangunan infrastruktur fisik seperti pagar, seharusnya tidak menggeser fokus dari penanganan masalah lingkungan yang lebih krusial,” katanya saat dihubungi melalui sambungan telepon, Sabtu (05/08/2023) tadi.

Baca juga :

Advertisement

Kemudian, pihaknya juga menyarankan apabila pembongkaran pagar itu dilakukan, maka juga harus memperhatikan aspek lingkungan. Terutama, dengan menggunakan pagar hidup berupa tanaman.

“Lebih baik diganti pagar hidup bukan bangunan tembok. Pagar hidup berupa tanaman, tapi yang nilai estetika tanamannya bagus, mempercantik kawasan Balai Kota maupun Alun-Alun Tugu Kota Malang. Sekaligus, juga menyerap air dan meningkatkan kualitas udara disekitar Balai Kota Malang,” paparnya.

Tidak hanya itu, dalam melakukan kebijakan pembongkaran pagar, menurutnya juga harus mempertimbangkan nilai-nilai sejarah dan arsitektur kawasan Balai Kota. Pihaknya menekankan, perlunya untuk melibatkan akademisi, sejarawan dan ahli arkeologi dalam memberikan pandangan terkait perbaikan infrastruktur di kawasan bersejarah tersebut. (rsy/sit)

Advertisement
Lewat ke baris perkakas