Lumajang

Sosialisasi Gelaran Pemilu, Bawaslu Lumajang Gelar Jagong Bareng Warga dan Organisasi Kemasyarakatan

Diterbitkan

-

Sosialisasi Gelaran Pemilu

Memontum Lumajang – Belajar dari kisah Cicak dan Burung Emprit, dalam kisah Nabi Ibrahim AS yang dibakar oleh Raja Namrudz. Begitulah kata pembuka yang disampaikan M Amin, mantan Bawaslu Jatim, selaku pemateri dalam acara Jagong Bareng warga dan media serta organisasi kemasyarakatan se-Kabupaten Lumajang, Kamis (03/11/2022) tadi. Pelaksanaan yang digelar di salah satu rumah makan Sukodono Kabupaten Lumajang, itu diharapkan bisa membuat Pemilu ke depan, khusus di Lumajang menjadi lebih baik.

Seekor Burung Emprit, kata Amin, berulang kali mengambil air dan meneteskan air di atas api yang membakar Nabi Ibrahim AS. Sementara itu, Cicak yang melihatnya tertawa dan berkata kepada Emprit, alangkah sia-sia dan bodohnya yang kau lakukan. Paruhmu yang kecil hanya mampu menghasilkan beberapa tetes air saja, jadi mana mungkin dapat memadamkan api itu.

Burung Emprit yang ditanya, ujar Amin, kala itu menjawab bahwa memang tidak mungkin dirinya dapat memadamkan api yang besar. “Tetapi, aku tak mau jika Allah melihatku diam saja, saat sesuatu yang Allah cintai dizholimi. Allah tidak akan melihat hasilnya, apakah aku berhasil memadamkan api itu atau tidak. Tetapi Allah akan melihat dimana aku berpihak,” kata Amin menceritakan jawaban Burung Emprit kepada Cicak.

Cicak yang mendapat jawaban itu, tambah Amin, kemudian terus tertawa dan sambil menjulurkan lidahnya dia berusaha meniup api yang membakar Nabi Ibrahim AS, agar cepat membesar. Tiupan cicak pun tak ada artinya dan tak menambah besar api yang membakar Nabi Ibrahim AS.

Advertisement

Cerita Burung Emprit dan Cicak, tambah Amin, pada peristiwa dibakarnya Nabi Ibrahim oleh Raja Namrudz, sebagai renungan agar semua tahu dan turut berperan. Begitu juga, dalam Pemilu ke depan bisa lebih baik.

Baca Juga :

“Biasanya, saat menjelang Pemilu, mulai muncul Cicak-cicak dengan bisikannya. Ayo kita akan main money politik lagi, ayo kita main politik identitas lagi. Modalnya berapa? Padahal, ini pertanyaan berat yang seharusnya tidak ada di Indonesia. Apakah kita akan menjadi bagian yang mendukung money politik atau yang menolak money politik. Tapi insyaallah, kita ikut dalam peran yang baik. Kita dicatat sebagai salah satu yang telah berusaha untuk membuang kemaksiatan dan kesalahan,” papar Amin.

Sebelumnya, Ketua Bawaslu Lumajang melalui Kordiv Pengawas dan Hubal, Akhmad Mujaddid, menyampaikan dengan sosialisasi Pemilu tahun 2024 maka diharapkan pelaksanaan Pemilu dapat terlaksana dengan baik. Termasuk, warga Lumajang menyampaikan hak pilihnya sehingga integritas Pemilu di Lumajang, tidak dapat diragukan lagi

“Harapan kami, apa yang kami sampaikan melalui nara sumber kali ini, dapat menyampaikan kepada anggota masyarakat. Karena harapan kami, partisipasi pemilih dan pengawasan Pemilu, juga terlaksana dengan baik,” paparnya.

Advertisement

Divisi Sosdiklih Parmas dan SDM KPU Lumajang, Yusuf Adi Pamungkas, menyatakan berdasarkan undang-undang tahapan Pemilu itu sudah mulai dilaksanakan 20 bulan, sebelum hari pemungutan suara. “Secara sederhana ada dua hal, yang pertama tahapan persiapan dan tahapan pelaksanaan itu kunci, dari bagaimana proses tahapan Pemilu ini dilaksanakan. Tahapan persiapannya bagaimana, itu butuh waktu yang cukup panjang,” terang Yusuf. (adi/sit)

Advertisement
Lewat ke baris perkakas