Politik
Tekankan Efisiensi Anggaran, Komisi I DPRD Trenggalek Panggil OPD Mitra
Memontum Trenggalek – Komisi I DPRD Trenggalek tekankan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) mitra agar lebih cermat dalam hal efisiensi rencana penggunaan anggaran. Hal ini dilakukan guna mencegah membengkaknya nilai Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran (Silpa) di tahun anggaran 2021 ini.
Menindaklanjuti hal itu, Komisi I memanggil OPD mitra untuk mempertanyakan catatan efisiensi anggaran dalam rapat klarifikasi dan evaluasi laporan keterangan pertanggungjawaban (LKPJ) Bupati tahun 2020 di Graha Paripurna kantor DPRD Trenggalek.
Baca juga:
- Dugaan Penyalahgunaan Dana Hibah ke Musholla di Depan Rumah Mantan Bupati Lumajang Dilidik Polres
- Over Weight, Puluhan Personel Polres Trenggalek Lakukan Program Penurunan Berat Badan
- Lihat Konser Pembuka Jombang Fest 2024, Seorang Perempuan Terkena Ledakan Petasan
“Hari ini kita melaksanakan rapat, melanjutkan rapat sebelumnya klarifikasi atas LKPJ Bupati dengan mengundang OPD mitra untuk menjelaskan beberapa catatan-catatan yang ada,” ucap Ketua Komisi I DPRD Trenggalek, Mohammad Husni Tahir Hamid, Selasa (22/06/2021) pagi.
Dari rapat kali ini, Komisi I menyebut jika efisiensi penggunaan anggaran dinilai belum cermat dan asal-asalan. “Akibat penggunaan anggaran yang tida cermat ini, tentu menyumbang nilai Silpa yang lebih besar dalam pelaksanaan APBD kita,” imbuhnya.
Politisi Partai Hanura ini mencontohkan, adanya salah satu OPD yang menganggarkan honorarium sebanyak 50 orang. Namun dalam pelaksanaannya, jumlah tersebut justru lebih banyak. “Dari sini bisa dilihat jika dalam perencanaannya saja tidak sesuai dan kurang matang. Karena OPD tersebut tidak menghitungnya secara detai,” terang Husni.
Pihaknya mendorong kepada OPD mitra untuk lebih cermat lagi dalam efisiensi penggunaan anggaran. Dengan begitu, penyerapan anggaran dalam kegiatan selanjutnya bisa lebih maksimal.
“Kita meminta agar masing-masing OPD bisa merencanakan anggaran lebih cermat. Seperti halnya, jika 1 tahun ada berapa bulan dan 1 bulan ada berapa minggu dan berapa hari. Dan seharusnya itu dihitung dalam sebuah perencanaan kegiatan, tidak hanya dihitung rata saja,” pungkasnya. (mil/syn)