Kota Malang
Telkom Gandeng Kota Malang Kuatkan Smart City Nusantara
Memontum Jakarta – Dalam rangka percepatan pengembangan Smart City Kota Malang serta sejalan dengan pencanganan Kota Malang sebagai kota kreatif maka pada hari Selasa 26 Februari 2019; Walikota Malang, H. Sutiaji memenuhi undangan PT. Telekomunikasi Indonesia untuk berkunjung ke Living Laboratorium Smart City Nusantara Telkom di Plasa Telkom Gunung Sahari Jakarta Pusat.
Sekretaris Daerah Kota Malang, Wasto juga turut mendampingi kunjungan Walikota Sutiaji tersebut. Nampak pula, Kepala Dinas Kominfo Kota Malang, Zulkifli Amrizal; Asisten II Setda Kota Malang sekaligus Plt. Kepala Disperkim, Diah Ayu Kusumadewi, Kabag Humas, Nurwidianto dan tim Barenlitbang Kota Malang serta tim ahli Walikota Malang yang sangat antusias mempelajari berbagai inovasi berbasis digital tersebut.
Menurut Sutiaji, melalui kunjungan ini diharapkan kepala OPD yang turut serta mampu melakukan study tiru pada berbagai inovasi yang ada. “Kedepan, saya berharap Kota Malang mampu menjadi pilot project dalam rangka mengembangkan smart city dan kota yang kreatif” tutur Sutiaji.
Dalam satu hari (26/2 ’19) kota Malang dilirik sebagai kota potensial untuk pengembangan digitalisasi multi service. “Di balaikota kita lagi menerima kehadiran Goverment of West Australia, yang mana Pemerintah Australia Barat berkeinginan menjalin kerjasama dengan Pemkot Malang dalam pengembangan IT, dan secara bersamaan saya beserta jajaran (Pemkot) juga diundang PT. Telkom untuk menjalin kerjasama pengembangan jaringan smart city nusantara, “tutur Walikota Sutiaji disela sela acara penandatangan MOU dengan PT. Telkom.
Pria yang juga lebih akrab disapa Pak Aji tersebut juga mengatakan bahwa Pemerintah Kota Malang menargetkan di tahun 2020 seluruh layanan yang ada telah berbasis IT; dengan demikian seluruh perangkat daerah di lingkungan Pemkot Malang harus melakukan inovasi-inovasi yang berbasis digital. “kesemuanya itu bertujuan untuk mewujudkan Kota Malang sebagai Smart City; tak lucu rasanya jika Malang yang notabene adalah kota mahasiswa namun tidak disertai dengan pembangunan IT yang memadai” tukasnya.