Kota Malang
Tempat Penginapan di Kota Malang Mulai Fully Booked
Memontum Kota Malang – Memasuki masa Natal dan Tahun Baru (Nataru), sektor pariwisata di Kota Malang, nampak sangat menggeliat. Hal tersebut terlihat dari banyaknya hotel yang menerima tamu di akhir pekan ini, bahkan tak jarang penginapan di Kota Malang, sudah fully booked. Berkaitan dengan ramainya wisatawan yang datang, Kepala Dinas Kepemudaan Olahraga dan Pariwisata (Disporapar) Kota Malang, Ida Ayu Made Wahyuni, menegaskan bahwa pihaknya tetap menghimbau para pengelola destinasi wisata, hotel, maupun resto untuk taat protokol kesehatan (Prokes).
“Memang benar sudah mulai banyak orang yang datang ke Kota Malang. Di samping memang kegiatan dari Pemerintah Pusat maupun Pemerintah Provinsi, banyak yang ditempatkan di sini. Banyak sekali penginapan yang full ya, pada pingin staycation di Kota Malang,” kata Ida saat ditemui pada acara Press Gathering, Jumat (24/12/2021).
Baca juga
- BPKAD Jombang Gelar Rakor Tindak Lanjut MCP KPK Pengelolaan Barang Daerah
- Mbak Cicha Dipercaya Jadi Ketua Dewan Kehormatan PMI Kabupaten Kediri
- Trenggalek Raih Predikat sebagai Kabupaten yang Sukses Capai Target 0 Kemiskinan Ekstrem
- Gelar Paripurna Penyampaian LKPJ Anggaran 2023, Ketua DPRD Situbondo Sebut Telah Sesuai Ketentuan
- Pansus LKPj DPRD Trenggalek Gelar Rapat Kerja bersama TAPD
Mobilitas yang cukup meningkat tajam akibat kunjungan, tambahnya, pun juga terjadi. Meskipun bagus untuk prospek pertumbuhan perekonomian di Kota Malang, namun pengelola destinasi wisata harus tetap berkomitmen mengimplementasikan Aplikasi PeduliLindungi.
“Yang penting mereka disiplin dalam menerapkan PeduliLindungi, tiap keluar masuk. Ditambah lagi, pada Inmendagri terbaru itu ada sanksi bagi yang tidak melengkapi aplikasi PeduliLindungi. Dan itu sudah rajin saya sosialisasikan dan sampaikan kepada mereka lewat asosiasi masing-masing, seperti Perhimpunan Hotel dan Resto Indonesia (PHRI), maupun pengelola mall,” bebernya.
Selain itu, tambahnya, Satgas Covid-19 di lingkungan internal hotel, resto, maupun tempat wisata juga perlu untuk dibangun dan diterapkan. Agar jika terjadi sesuatu yang tidak diinginkan, pihak pengelola bisa cepat tanggap menghadapinya.
“Kalau kejadian di lapangan kan yang menangani Satgas Covid-19 Kota Malang. Tetapi kalau di hotel, resto, atau tempat wisata kita haruskan mereka punya Satgas Covid-19 sendiri dan bekerja sama dengan puskesmas atau Rumah Sakit (RS) terdekat,” terang Ida. (mus/sit)