Pemerintahan
Terdampak Refocusing, Anggaran Bantuan Kekeringan Hanya Rp 87 Juta
Memontum Bangkalan – Memasuki musim kemarau, Badan Penanggulangan Bencana Daerah ( BPBD) mulai melakukan maping dan kesiapan penanganan kekeringan. Tahun ini, anggaran bantuan air bersih menyusut sebab dipengaruhi refocusing Covid-19.
Hal tersebut disampaikan oleh Kepala BPBD Bangkalan, Rizal Moris. Ia mengatakan anggaran bantuan air bersih yang semula Rp 150 juta dipangkas menjadi Rp 87 juta. Padahal, jumlah desa terdampak bertambah dibandingkan tahun 2019 lalu.
“Anggaran terkena refocusing Covid-19. Sehingga menjadi Rp 87 juta. Namun terjadi peningkatan jumlah desa terdampak kekeringan,” tuturnya, Selasa (14/7/2020).
Rizal menambahkan, meski anggaran menurun, pihaknya tak bingung jika nantinya terjadi kekurangan dana. Sebab, tambahan anggaran bisa diajukan melalui belanja tak terduga (BTT) dari provinsi.
“Dari provinsi bisa mengajukan BTT. Tahun kemarin juga kami anggarkan, sehingga total anggaran air bersih sebanyak Rp 200 jutaan yang bersumber dari APBD sebanyak Rp 150 dan sisanya BTT,” pungkasnya.
Adapun jumlah penambahan daerah terdampak kekeringan yakni di Desa Sukolilo Barat dan Desa Baengas Kecamatan Labang. Sehingga jumlah desa terdampak menjadi 85 desa dari 13 kecamatan. (isn/nhs/yan)