Kota Batu

Terima Kunjungan KJRI Penang Malaysia, Pemkot Batu Promosikan Destinasi Wisata

Diterbitkan

-

Terima Kunjungan KJRI Penang Malaysia, Pemkot Batu Promosikan Destinasi Wisata

Memontum Kota Batu – Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) Penang-Malaysia, melaksanakan kunjungan kerja ke Kota Batu. KJRI Penang yang memiliki wilayah kerja di Penang, Perlis dan Kedah, itu diwakili oleh Pejabat Fungsi Ekonomi, Aryadi Ramadhan serta dua orang jurnalis dari Malaysia, Rabu (25/05/2022) tadi.

Kedatangan mereka, pun disambut Wakil Wali Kota Batu, Punjul Santoso bersama Sekda, Zadim Efisiensi di Balai Kota Batu. Sedangkan Wali Kota Batu, Hj Dewanti Rumpoko, berada di Lampung untuk menghadiri kegiatan Apeksi.

Wakil Wali Kota Batu, Punjul Santoso, mengatakan bahwa Pemkot Batu mengambil kesempatan ini untuk senantiasa mempromosikan wisata yang ada di Kota Batu. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) yang dirilis pada 2 Februari 2022, Malaysia menjadi negara kedua yang warganya banyak berkunjung ke Indonesia. Negara pertama, ditempati Timor-Leste. Pada posisi ketiga ada Papua Nugini, lalu keempat Tiongkok dan kelima Rusia.

Wawali Punjul mengatakan, berdasarkan informasi yang diterima dari KJRI Penang, 30 persen wisatawan asal Malaysia yang ke Jawa Timur berasal dari Penang. Jumlah itu, dianggap cukup banyak sehingga PemKot Batu akan mengambil kesempatan itu. Selain untuk meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan mancanegara ke Kota Batu, juga untuk membuka potensi investasi ke depannya.

Advertisement

“KJRI Penang mengutus Mas Aryadi ini melakukan penjajakan di Jawa Timur. Lalu membuat MoU, kira-kira apa yang akan dikerjasamakan ke depannya,” ungkap Punjul.

Menurut Punjul, wisata religi di Kota Batu, memiliki potensi yang bagus. Pasalnya, wisata religi berdekatan dengan wisata alam. Sehingga, ketika wisatawan berkunjung ke Kota Batu, maka dapat menikmati beragam wisata yang ada.

Baca juga :

“Misal di Pura Giri Arjuna, selain memiliki nilai sejarah, ketika orang ke sana juga bisa wisata petik apel,” ungkap Punjul.

Salah satu wisata religi Kota Batu yang diunggulkan, paparnya, adalah patung kanak-kanak Yesus berada di Gereja Katolik Paroki Gembala Baik, yang didatangkan dari Praha pada 7 September 2014. Konon, patung itu adalah salah satu dari tiga patung yang ada di dunia. “Wisatawan mancanegara sudah terbiasa dengan wisata buatan dan alam. Tetapi kalau wisata religi, ini menjadi keunggulan tersendiri di Kota Batu,” paparnya.

Advertisement

Sementara itu, Aryadi, memaparkan bahwa wisatawan Malaysia yang datang ke Indonesia, didominasi oleh orang-orang Melayu. Mereka datang tidak sekadar untuk berwisata semata, tetapi juga untuk berbisnis. Kondisi tersebut, menjadi peluang untuk meningkatkan perekonomian warga Kota Batu di kawasan industri pariwisata.

“Kalau ke Indonesia, wisatawan Malaysia tidak hanya berwisata tapi juga berbisnis. Harapan kami, wisatawan Malaysia yang berbisnis ke Indonesia, bisa berkunjung ke Jawa Timur. Secara umum, kami ingin menggali potensi yang selama ini tidak diketahui masyarakat Malaysia,” ucap Aryadi.

Masih menurut Aryadi, masyarakat Penang suka berwisata ke tempat yang dingin. Di Malaysia, bukan tidak ada tempat berbukit seperti di Kota Batu. Tetapi karena Malaysia termasuk negara yang berada di jalur khatulistiwa, udaranya tidak sesejuk di Kota Batu. Oleh sebab itu, Kota Batu menjadi daya tarik wisatawan asal Penang.

“Kalau di Malaysia ada Genting Highland, tapi udaranya tetap panas. Saya kira, potensi Kota Batu sangat tinggi untuk menarik wisatawan dari Malaysia,” ungkapnya.

Advertisement

Setelah menggelar pertemuan di Balaik Kota Among Tani, para tamu dari Malaysia mengikuti kegiatan pariwisata ke pusat bunga di Desa Sidomulyo. Dilanjutkan ke kawasan wisata alam Brakseng di Desa Sumber Brantas. Kegiatan ini, diinisiasi oleh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Jawa Timur. (mg3/gie)

Advertisement
Lewat ke baris perkakas