Lumajang
Teror Maling Sapi Belum Ada Titik Terang
Memontum Lumajang—-Maraknya aksi pencurian sapi di Kabupaten Lumajang sejak beberapa bulan terakhir. Sampai detik ini upaya pengungkapan Polres Lumajang belum menemukan titik terang.
Pantauan Media ini sejak awal April sudah lebih sepuluh kasus pencurian terjadi. Yang paling menghebohkan terjadi pada awal April lalu. Selasa (3/4/2018) Sembilan sapi ternak di Kecamatan Ranuyoso amblas dalam sehari. Lima ekor diantaranya milik warga Desa Penawungan, Kecamatan Ranuyoso, dan empat lainnya milik warga Desa Ranuyoso, Kecamatan Ranuyoso.
Nayari, warga Desa Penawungan yang mengaku sempat kehilangan tiga ekor sapinya berkata, dia baru sadar menjadi korban pencurian hewan (curwan) pada pagi hari saat mengunjungi kandang. Pagi itu, tiga ekor sapi yang pada sore hari sebelumnya masih terikat di kandang sudah raib sama sekali. “Satu dari tiga sapi saya yang digondol ditinggal pencurinya dikebun. Kebetulan sapi itu masih anakan,” terangnya.
Kasus terbaru berlangsung di Desa Nogosari, Kecamatan Rowokangkung. Kepala Desa Nogosari, Edi Supeno kemarin menuturkan, dalam minggu ini saja, desanya sudah kecurian dua ekor sapi. Beruntung kedua-duanya berhasil ditemukan di dusun tetangga. “Semuanya sudah ketemu. Yang satu ditemukan di Karanglo, di dalam rumah kosong,” ucapnya.
Sebulan sebelumnya, Maret 2018, lanjut Edi, satu sapi milik warganya juga hilang di kandang. Hingga kini belum kunjung jelas kabar perkembangan kasus ini.
Kepala Satuan Reskrim Polres Lumajang, AKP Roy Aquiri Prawirosasto kepada media ini menjelaskan, menyikapai rentetas kasus pencurian sapi tersebut pihaknya sudah bekerja sama dengan tiga Satreskrim Polres tetangga, Satreskrim Polres Pasuruan, serta Satreskrim Kabupaten dan Kota Probolinggo. “Kami sudah saling bertukar informasi terkait adanya curwan di Lumajang bagian utara,” kata Roy.
Inisiatif meminta bantuan pada Satreskrim di tiga Polres itu didasarkan pada pengungkapan sejumlah kasus curwan yang terjadi sebelumnya. Data sebelumnya, sejumlah sindikat pencuri sapi di kawasan Lumajang ternyata berasal dari Pasuruan dan Probolinggo Kabupaten maupun Kota.
Saat ini, sejumlah informasi sudah masuk dan dikantongi Satreskrim Polres Lumajang. Namun demikian, ucap Roy, secara umum hingga detik ini pihaknya belum mendapat titik terang terkait teror curwan di Lumajang.”Dari sejumlah kasus yang terjadi, tiga diantaranya ditinggal oleh pelakunya di kebun warga. Sehingga dapat ditemukan kembali oleh masyarakat,” ungkap Kasat.(adi/yan)