Kota Malang
Tetap Ikuti Ujian Usai Kecelakaan, Wali Kota Malang Beri Apresiasi Salah Satu Siswa SMPN 16
Memontum Kota Malang – Wali Kota Malang, Sutiaji, memberikan apresiasi kepada salah satu siswa SMP Negeri 16 Kota Malang, yang tetap mengikuti Ujian Sekolah dengan baik. Meskipun, siswa tersebut telah mengalami kecelakaan, dan terbakar lebih dari 50 persen.
Karena itu, Wali Kota Sutiaji, menyampaikan jika seharusnya siswa tersebut dapat pendampingan dan melaksanakan ujian dari rumah saja, tidak perlu untuk datang ke sekolah. Namun, siswa tetap datang dan mengikuti ujian di sekolah dengan baik.
“Ini luar biasa, kami berikan apresiasi pada siswa SMPN 16 Kota Malang. Mestinya anak ini diberikan pendampingan dan pembelajaran di rumah, tapi anaknya luar biasa datang ke sekolah, itu artinya sekolah malah menyenangkan tidak menghantui,” kata Wali Kota Sutiaji, seusai melakukan pemantauan di SMPN 16 Kota Malang, Selasa (09/05/2023) tadi.
Menurut Sutiaji, pembelajaran di era saat ini, tentu berbeda dengan zaman dahulu ketika di masanya. Sebab, guru dianggap kejam, menyeramkan, dan sekolah yang membuat tidak nyaman.
“Terbukti kalau di era saat ini, anak yang mau difasilitasi di rumah tetapi memilih di sekolah. Karena sekolah saat ini tentu menyenangkan, terlebih dengan program merdeka belajar,” tambahnya.
Sementara itu, Kepala Sekolah SMPN 16, Mastini, mengatakan jika salah satu siswanya tersebut, sudah diberikan fasilitas untuk mengikuti ujian di rumah saja, namun siswa tetap tidak mau, dan ingin mengikuti ujian di sekolah saja.
Baca juga:
- KPU Kota Malang Susun Persiapan Debat Pertama Paslon Pilkada Kota Malang 26 Oktober
- Perkuat Integritas Kades, Pemkab dan Kejari Probolinggo Gelar Jaksa Jaga Desa
- Presiden dan Wapres Gelar Jamuan Santap Siang bersama Sebelum Purna Tugas bersama Menteri dan Lembaga
- Tingkatkan Pembangunan Fasilitas Olah Raga, Pemkot Malang Susun Desain Olah Raga Daerah
- Resmikan Bandara Dhoho Kediri, Menko Luhut Sebut Bandara Dhoho Proyek Percontohan Pertama Skema KPBU
“Kami sudah fasilitasi anak ini agar ikut ujian dari rumah saja. Ketika ujian tengah semester kemarin memang dari rumah, tetapi ujian sekolah anak ini tidak mau kalau dari rumah. Dia meminta izin untuk ikut ujian di sekolah tetapi menggunakan jaket, karena kulitnya masih tipis,” jelas Mastini.
Kemudian, menurut Mastini, semangat dari salah satu siswanya tersebut memang luar biasa. Terlebih, siswa tersebut juga ingin melanjutkan pendidikan ke jenjang berikutnya dengan baik.
“Baru kemarin ketika sakit saja yang dipikirkan gimana sekolahnya. Karena dia ingin meneruskan pendidikan ke SMK. Semangat untuk melanjutkan sekolah ini sangat luar biasa,” imbuhnya.
Lebih lanjut, Mastini juga menceritakan kronologi kejadian kecelakaan siswanya tersebut. Menurutnya siswa tersebut, telah mengalami kecelakaan tiga bulan yang lalu, dan akan melakukan pengajian di salah satu rumah milik temannya, lalu tertimpa musibah menabrak penjual pangsit.
“Anak ini nabrak rombong pangsit sehingga dia ketindihan air pangsit ini penuh, sehingga luka bakarnya 50 persen. Ini sudah melakukan operasi kali kedua. Kulitnya masih sangat melepuh. Wajah dan badan ke atas ini 50 persen kena luka bakar. Kesembuhannya mungkin tinggal 20 persen untuk pemulihan. Tapi memang butuh waktu karena mengelupasnya luar biasa,” tutur Mastini. (hms/rsy/sit)