Kota Malang
Tetap Ikuti Ujian Usai Kecelakaan, Wali Kota Malang Beri Apresiasi Salah Satu Siswa SMPN 16
![Tetap Ikuti Ujian Usai Kecelakaan, Wali Kota Malang Beri Apresiasi Salah Satu Siswa SMPN 16](https://memontum.com/wp-content/uploads/2023/05/Tetap-Ikuti-Ujian-Usai-Kecelakaan-Wali-Kota-Malang-Beri-Apresiasi-Salah-Satu-Siswa-SMPN-16-0A-e1683615281641.jpg)
Memontum Kota Malang – Wali Kota Malang, Sutiaji, memberikan apresiasi kepada salah satu siswa SMP Negeri 16 Kota Malang, yang tetap mengikuti Ujian Sekolah dengan baik. Meskipun, siswa tersebut telah mengalami kecelakaan, dan terbakar lebih dari 50 persen.
Karena itu, Wali Kota Sutiaji, menyampaikan jika seharusnya siswa tersebut dapat pendampingan dan melaksanakan ujian dari rumah saja, tidak perlu untuk datang ke sekolah. Namun, siswa tetap datang dan mengikuti ujian di sekolah dengan baik.
“Ini luar biasa, kami berikan apresiasi pada siswa SMPN 16 Kota Malang. Mestinya anak ini diberikan pendampingan dan pembelajaran di rumah, tapi anaknya luar biasa datang ke sekolah, itu artinya sekolah malah menyenangkan tidak menghantui,” kata Wali Kota Sutiaji, seusai melakukan pemantauan di SMPN 16 Kota Malang, Selasa (09/05/2023) tadi.
Menurut Sutiaji, pembelajaran di era saat ini, tentu berbeda dengan zaman dahulu ketika di masanya. Sebab, guru dianggap kejam, menyeramkan, dan sekolah yang membuat tidak nyaman.
“Terbukti kalau di era saat ini, anak yang mau difasilitasi di rumah tetapi memilih di sekolah. Karena sekolah saat ini tentu menyenangkan, terlebih dengan program merdeka belajar,” tambahnya.
Sementara itu, Kepala Sekolah SMPN 16, Mastini, mengatakan jika salah satu siswanya tersebut, sudah diberikan fasilitas untuk mengikuti ujian di rumah saja, namun siswa tetap tidak mau, dan ingin mengikuti ujian di sekolah saja.
Baca juga:
- Pelti Pengprov Jatim Gelar Kejuaraan Tenis Junior Korwil V di Situbondo
- Bupati Hendy Lantik Mabisaka hingga LPK Gerakan Pramuka Jember
- 2 Tahun Idap Tumor, Mahasiswi PAI IAIN Madura Harapkan Uluran Tangan untuk Pengobatan
- Perjuangan Seorang Ibu dengan Anak Lumpuh Otak, dari Pasrah hingga Berjuang di Paguyuban
- Hari Bebas Kendaraan Bermotor, DLH Kota Malang Berharap Terealisasi di Tahun 2025
“Kami sudah fasilitasi anak ini agar ikut ujian dari rumah saja. Ketika ujian tengah semester kemarin memang dari rumah, tetapi ujian sekolah anak ini tidak mau kalau dari rumah. Dia meminta izin untuk ikut ujian di sekolah tetapi menggunakan jaket, karena kulitnya masih tipis,” jelas Mastini.
Kemudian, menurut Mastini, semangat dari salah satu siswanya tersebut memang luar biasa. Terlebih, siswa tersebut juga ingin melanjutkan pendidikan ke jenjang berikutnya dengan baik.
“Baru kemarin ketika sakit saja yang dipikirkan gimana sekolahnya. Karena dia ingin meneruskan pendidikan ke SMK. Semangat untuk melanjutkan sekolah ini sangat luar biasa,” imbuhnya.
Lebih lanjut, Mastini juga menceritakan kronologi kejadian kecelakaan siswanya tersebut. Menurutnya siswa tersebut, telah mengalami kecelakaan tiga bulan yang lalu, dan akan melakukan pengajian di salah satu rumah milik temannya, lalu tertimpa musibah menabrak penjual pangsit.
“Anak ini nabrak rombong pangsit sehingga dia ketindihan air pangsit ini penuh, sehingga luka bakarnya 50 persen. Ini sudah melakukan operasi kali kedua. Kulitnya masih sangat melepuh. Wajah dan badan ke atas ini 50 persen kena luka bakar. Kesembuhannya mungkin tinggal 20 persen untuk pemulihan. Tapi memang butuh waktu karena mengelupasnya luar biasa,” tutur Mastini. (hms/rsy/sit)