Sidoarjo
Tiga Pencuri Spesialis Barang Pasien Rumah Sakit Digulung
Memontum Sidoarjo — Satuan Reskrim, Polresta Sidoarjo berhasil meringkus 3 pencuri sekaligus. Kawanan pencuri ini ditangkap di 3 lokasi yang berbeda, sekaligus merupakan tersangka dalam kasus pencurian yang berbeda-beda.
Namun seorang tersangka diantaranya adalah pencuri spesialis barang milik pasien yang dirawat di rumah sakit. Tersangka ini, sudah menjalankan operasinya di Rumah Sakit Siti Hajar, RSUD Sidoarjo dan Rumah Sakit Delta Surya.
Ketiga tersangka itu, masing-masing adalah Rama Wijaya (32) warga Tambaksari, Surabaya. Barang buktiya sebuah HP merek Oppo, 2 ATM Mandiri, 2 ATM BRI, Kartu Indonesia Sehat, uang sisa Rp 300.000, tas rangsel, kaos dan sebuah celana panjang. Kemudian ada tersangka Andre Lestari warga Kupang Panjaan, Kecamatan Tegalsari, Surabaya dengan barang bukti sebuah HP merek Oppo F5 Youth
dan Bayu Prayugo warga Desa Bluru Kidul, Kecamatan/Kabupaten Sidoarjo dengan barang bukti sebuah Hand Phone (HP) merek Oppo A37
“Para tersangka dijerat pasal 362 KUHP tentang Pencurian dengan ancaman hukuman 5 tahun penjara,” terang Kasat Reskrim, Polresta Sidoarjo, Kompol M Harris kepada Memo X, Kamis (22/3/2018).
Lebih jauh Harris menceritakan tersangka Rama berhasil mencuri tas milik pasien Rumah Sakit Siti Hajar yang berisi ATM, HP dan uang tunai Rp 6 juta. Namun sisanya tinggal Rp 300.000 itu.
“Karena pengangguran tersangka keliling ke sejumlah rumah sakit mencari korban. Berhasil menggasak barang pasien di RSUD tapi saat beraksi di Rumah Sakit Delta Surya tepergok pemilik akhirnya dikembalikan ke pemilik,” imbuhnya.
Begitu juga tersangka Andre Lestari penjaga parkir di kantor Pajak ini. Saat ada HP korban tertinggal di motor diambilnya. Hal yang sama juga dengan tersangka Bayu. Dia menggasak HP di ATM Pom Bensin yang ditinggal pemiliknya.
“Ketiga kasus itu karena kelalaian korban. Maka dari itu saya menghimbau masyarakat untuk lebih berhati-hati saat menaruh barang berharganya,” tegasnya. Sementara tersangka, Rama Wijaya mengaku mencuri di rumah sakit karena korbannya kebanyakan sibuk antre, pengobatan atau pun pembayaran. ”Tinggal menunggu lengahnya pasien atau keluarga pasien saja,” pungkasnya. (wan/yan)