Surabaya
Tinggal di Rumah Warga, Pelajar Korea Pelajari Budaya Indonesia
Memontum Surabaya—Sebanyak 14 pelajar asal Busan Golf High School dan Haeyeon Middle School, Korea Selatan (KorSel) menjadi delegasi pertukaran pelajar di Surabaya. Mulai Rabu (20/2/2019) hingga satu minggu ke depan, mereka akan mendalami seni dan budaya Indonesia. Terutama seni budaya Surabaya. Pada hari pertama kegiatan di Surabaya, mereka mendatangi Dinas Pendidikan (Dispendik), ke SMP Negeri 6, serta Dinas Pariwisata dan Kebudayaan. Saat ke Dispendik, mereka disambut Iksan selaku kepala, Sekretaris Dispendik Aston Tambunan, Kabid GTK Mamik Suparmi, dan Kabid Sekolah Menengah Sudarminto.
Sekretaris Dindik Surabaya, Aston Tambunan meminta pelajar dari Busan tidak menyia-nyiakan waktu selama di Kota Surabaya. Banyak hal yang bisa dipelajari, mulai dari kehidupan, kebudayaan, pendidikan, dan lain-lain.
“Yang paling penting, pertukaran pelajar ini bisa membawa manfaat bagi siswa Surabaya dan Busan,” kata Aston di Kantor Dispendik.
Dari Dispendik, rombongan pelajar asal Kota Busan KorSel lantas mengunjungi SMPN 6 Surabaya. Kedatangannya juga disambut meriah dengan adanya tarian “Gelang Room” oleh sejumlah pelajar SMPN 6. Tidak hanya itu saja, keempat belas pelajar itu juga turut menikmati paduan suara serta belajar membuat sirup dari daun pisang dan puding daun pisang.
“Sejak pagi, para siswa antusias menyambut rombongan delegasi pelajar Busan. Mereka (para pelajar SMPN 6 dan Busan) larut dalam kekompakan membawakan senam Penguatan Pendidikan Karakter (PPK) dan dance Korea,” kata Ahmad Sya’roni, Kepala SMPN 6 Surabaya.
Menurut Ahmad Sya’roni, kunjungan dari para delegasi pelajar Busan membawa kesan tersendiri bagi para siswa SMPN 6. Yakni dapat saling belajar mengenai budaya masing-masing negara.
“Para siswa (SMPN 6) mengajarkan pelajar Busan tentang permainan tradisional egrang dan engkle. Sedangkan siswa Busan mengenalkan dance Korea dan seni bela diri Korea (Taekwondo),” tambahnya.
Dalam kesempatan ceria itu, belasan pelajar Busan Korea juga turut akan peduli lingkungan. Total pupuk organik yang sudah mereka panen dari biopori pun sebanyak 2,2 kilogram. Beberapa SMP Negeri lain juga akan mendampingi pelajar Busan, sekaligus tempat yang akan dihuni pelajar Busan.
Sementara itu, salah satu siswa SMPN 6 Surabaya, Lentera Kahanan mengungkapkan, bahwa sebelum menyambut pelajar dari Busan, dirinya telah menyiapkan banyak hal. Mulai dari bersih-bersih tempat tinggal hingga menyediakan sarana transportasi, bahkan ia sendiri akan mendampingi Lee, Jung Un dari Busan Golf High School.
“Ini pertama kalinya rumah keluarga menjadi homestay pelajar Korea,” ujar siswa kelas 8 ini. Setelah dari SMPN 6 rombongan delegasi pelajar Busan melanjutkan kunjungan ke Politeknik Elektro Negeri Surabaya (PENS) dan petangnya dilanjutkan acara Welcome Dinner sekaligus perkenalan dengan keluarga homestay. (est/ano/yan)