Kota Malang

Tingkatkan Program Kemandirian WBP, Lapas Kelas 1 Malang Luncurkan Produk Batik Tulis Lowokwaru

Diterbitkan

-

Memontum Kota Malang – Lapas Kelas 1 Malang Kanwil Kemenkumham Jatim, terus tingkatkan Program Kemandirian Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP). Kali ini, Lapas Kelas 1 Malang sukses memproduksi Batik Tulis Lowokwaru hasil karya WBP, melalui program kemandirian. Bahkan, merk dan desain batik tulis ini rencananya akan dipatenkan ke Kemenkumham sebagai karya asli Lapas Kelas 1 Malang.

Kepala Lapas (Kalapas) Kelas I Lowokwaru Malang, Ketut Akbar Herry Achjar, mengatakan bahwa pelatihan membatik ini diikuti oleh 30 WBP. “Batik peninggalan leluhur kita yang harus kita pertahankan dan lestarikan. Dalam 2 minggu pelatihan, sebanyak 30 WBP ini sudah menjadi profesional membatik. Saat ini produksi sudah dilakukan. Untuk 1 hari bisa produksi 1 batik,” ujar Akbar, Kamis (21/12/2023) tadi.

Ditambahkannya, bahwa gambar-gambar batik sangat original dan memiliki ciri khas. “WBP yang membatik ini ada yang tukang tato, pelukis dan ada pula yang mulai dari nol. Jadi, memang benar-benar tidak bisa sama sekali. Namun kini, mereka semua sudah menjadi profesional,” jelasnya.

Baca juga :

Advertisement

Dirinya mengatakan, bahwa Batik Tulis Lowokwaru ini akan memberikan warna untuk Kota Malang. “Desain kami, selain khusus untuk Kota Malang, juga ada desain-desain nasional. Ada motif bunga, topeng Malangan dan desain-desain lainnya yang sangat menarik, penuh warna dan juga sangat cocok untuk generasi muda,” urainya.

Karena batik tulis yang dihasilkan Lapas Kelas 1 Malang memiliki nilai seni tinggi dan menggunakan bahan yang bagus, maka harganya disesuaikan. “Batik ini akan kami patenkan berikut juga desainnya. Dan saat dijual, kami membanderol harga Rp 700 ribu perlembar kain batik. Dalam pemasarannya, kami menyiapkan lapak online, juga untuk pembelian offline. Nantinya, kami siapkan galeri batik yang ada di wilayah sekitar Lapas Kelas I Malang,” ucapnya.

Dijelaskannya, bahwa Lapas Kelas 1 Malang sendiri sudah memiliki banyak produk unggulan hasil dari program pembinaan. Namun, pihaknya bakal terus meningkatkan program pelatihan-pelatihan sebagai bekal WBP nantinya setelah keluar dari Lapas.

“Tentunya agar mereka memiliki keahlian dan ketrampilan positif saat kembali di tengah-tengah masyarakat,” tegasnya. (gie)

Advertisement
Advertisement
Lewat ke baris perkakas