Berita
Tokoh Masyarakat, Kyai dan Habib se Malang Raya Lantang Tolak RUU HIP
Memontum Kota Malang – Setelah munculnya RUU Omnibus Law yang sebelumnya menuai kontroversi, RUU Haluan Ideologi Pancasila (HIP) kini muncul sebagai polemik baru. Meskipun RUU HIP ini telah ditunda, namun penolakan masih berlanjut. Selasa (30/6/2020) tokoh masyarakat, kyai dan habib mendeklarasikan dengan lantang penolakan terhadap RUU HIP.
Mereka merasa prihatin dengan munculnya RUU HIP. Pasalnya, RUU HIP ini selain belum mempunyai urgensi, banyak yang menilai berpotensi menimbulkan konflik ideologi.
“Tujuan kita mulai dari sepuh, purna, kyai, habaib dan anak muda semua prihatin dengan upaya pihak-pihak yang berusaha menghidupkan kembali paham komunis di era ini. Kita sebagai umat beragama tidak akan terima selama-selamanya bahwa nilai ketuhanan akan di sejajarkan dengan nilai-nilai yang lainnya,” ujar Habib Dr Zainal Abidin.
Selain itu beberapa poin untuk dasar penolakan RUU HIP ini seperti, mengesampingkan peran agama sebagai panduan kehidupan sosial masyarakat; lalu ada juga karena mendefinisikan ketuhanan sama dengan kebudayaan yang merupakan produk manusia.
Dr Zainal Abidin juga menambahkan, “Pancasila itu final dan sudah menjadi asas tunggal di indonesia. Jadi tidak akan ada ruang paham lain. Lebih-lebih membiarkan komunis untuk hidup kembali.”
Para tokoh yang terlibat juga akan menyiapkan langkah-langkah dan juga pengawasan agar RUU HIP ini benar-benar harus di cabut. Kolonel (purn) Darussalam menambahkan, pagi hari ini (30/6/2020) menunjukan kepada Indonesia untuk mendesak DPR RI dan Pemerintah untuk mencabut RUU HIP dan jangan diangkat lagi.
“Kalau bisa, usut siapa inisiatornya supaya jelas masyarakat seluruh indoneisa bisa tahu,” ujarnya.
Langkah awal sebagai pemanasan untuk mendesak RUU HIP agar segera dicabut telah dilakukan. Jika RUU HIP terus di lanjutkan sampai tahap pengesahan para tokoh, kyai, habib dan seluruh masyarakat akan lebih kuat lagi untuk tetap menolak dengan cara apapun.
“Marilah kita anak bangsa tanpa adanya adu domba untuk kita bersatu dan tidak ada lagi pengkhianatan. Kami akan mengawasi dan mempressure. Kami tidak tidur, kami akan terus memantau setiap langkah yang dilakukan DPR RI dan juga Pemerintah,” ujar Ustadz Ir H Andri kurniawan M.Ag. (mg1/yan)