Pemerintahan
Trenggalek Jadi Tuan Rumah Kejurprov E-Sport Jatim 2024
Memontum Trenggalek – Kabupaten Trenggalek menjadi tuan rumah Kejurprov E-Sport Provinsi Jatim 2024. Pjs Bupati Trenggalek, Dyah Wahyu Ermawati, dalam pelaksanaan itu membuka langsung kompetisi yang tergolong olah raga rekreasi tersebut.
Dalam kesempatan itu, dirinya berharap dari Kejurprov ini nanti lahir atlit-atlit bertalenta yang mampu berprestasi tidak hanya di tingkat regional, namun juga nasional hingga internasional. “Saya semakin mengenali dengan baik, apa itu E Sport yang menjadi kunci utama pembangunan generasi yang ada di era digital ini. Dengan era digital ini, semua memang tanpa batas tanpa halangan. Oleh karena itu, dengan adanya perkumpulan atau E-Sport Indonesia kelembagaan yang menaungi ini kita mengharapkan bisa menjadi suatu jenis olah raga yang memang diminati dan memiliki prospek karir ataupun prospek income yang tinggi,” kata Pjs Bupati Trenggalek, Sabtu (26/10/2024) tadi.
Meski dirinya mengaku kurang paham terhadap olah raga E-Sport, ujarnya, namun setelah mendengarkan sambutan Ketua Umum E-Sport Jatim, Brigjend Pol Rudy Trenggono, dirinya menjadi lebih paham terhadap olah raga ini. “Saya menyambut baik kehadiran kontingen dari 27 kabupaten atau kota yang hadir pada hari ini. Kabupaten Trenggalek sangat berbahagia menjadi tuan rumah penyelenggaraan esport provinsi Jatim di tahun 2024. Peminat olah raga ini memang cukup besar dan kalau saya lihat di berbagai tempat anak-anak muda latihan serius. Ternyata, memang ini untuk menguji ketangkasan. Sehingga perlu latihan-latihan,” imbuhnya.
E-Sport ini lebih kepada video game. Sehingga, ini membuktikan bahwa bermain game itu tidak selalu buruk karena kompetisi yang sehat. “Kalau kita tarik dengan positif, maka ini akan menjadi karir dan juga income atau pendapatan yang menjanjikan,” tambahnya.
Baca juga :
Sementara itu, Ketua E-Sport Indonesia (ESI) Jawa Timur, Brigjend Pol Rudy Trenggono, menambahkan mengenai dinamika olah raga E-Sport sangat tinggi peminatnya di Jawa Timur. Untuk itu, pihaknya perlu mewadahi bakat minat ini dengan menggelar kompetensi ini. Disampaikannya, bahwa Jawa Timur melahirkan berbagai atlet baik skala nasional maupun yang bermain di klub klub internasional. Jawa Timur juga sebagai tempat pertandingan esport di level Asia Tenggara.
Pihaknya juga turut berterima kasih kepada Pemerintah Kabupaten Trenggalek, yang memberikan ruang dan kesempatan kepada generasi muda penggemar olah rekreasi itu. Pihaknya bertekad untuk bisa mengembangkan olah raga ini di Jatim, karena olah raga yang dipertandingkan hingga Olimpiade itu ternyata bisa menjadi sumber income dan profesi baru.
“Dari hasil penelusuran, ada salah satu atlet di Banyuwangi, yang mampu mendapatkan penghasilan hingga Rp 75 juta karena bergabung di salah satu klub luar negeri. Angka ini belum bonus ketika memenangkan kejuaraan,” tambah Rudy.
Melihat peluang ini, ESI Jatim akan mencoba mengenalkan olah raga E-Sport ini ke sekolah-sekolah bahkan menggelar kejuaraan antar sekolah. Sehingga, akan lahir talenta talenta muda Jatim. Termasuk, menyadarkan kepada para guru bahwasannya E-Sport merupakan olah raga yang bisa mendatangkan income dan juga memberikan peluang profesi baru yang sangat diperlukan. Terlebih, jika hobi itu disalurkan dan diwadahi secara positif.
Termasuk, ungkapnya, PR lainnya yaitu menyadarkan bagi para atlet itu sendiri bahwasannya bermain E-Sport ini tidak boleh lebih dari 2 jam. (mil/sit)