Sidoarjo
Tutup JPD Jatim, Wabup Pesan Generasi Muda Harus Berinovasi
Memontum Sidoarjo—– Wabup Sidoarjo, Nur Ahmad Syaifuddin menutup pelaksanaan Jambore Pemuda Daerah (JPD) Provinsi Jawa Timur digelar di Sidoarjo, Senin (22/10/2018) malam. Dalam kegiatan yang diikuti ratusan pemuda dari seluruh kabupaten/kota di Jawa Timur ditempatkan di lapangan Tenis Indoor GOR Sidoarjo.
Berbagai kegiatan meramaikan Jambore Pemuda yang dimulai tanggal 20 Oktober 2018 itu. Seperti pameran UMKM Pemuda se Jawa Timur, Pentas Seni Budaya, Industrial Fieldtrip, Parade Kirab Budaya, maupun Parade Fashion. Sebelumnya diselenggarakan seminar bertema Muda Mendunia Dengan Teknologi Digital Jaman Milenial serta lomba musik patrol.
Dalam penutupan ini digelar parade batik nusantara. Para pemuda-pemudi menampilkan busana batik khas daerah masing-masing. Dalam kesempatan ini juga disajikan sendra tari yang ditampilkan pemuda-pemudi peserta JPD. Penutupannya ditampilkan pertunjukkan wayang cinema Ki Dalang Satrio, pemuda milineal asal Kecaamatan Wonoayu, Sidoarjo.
“Kami mengapresiasi setinggi-tingginya terhadap penyelenggaraan JPD Jatim yang digelar di Sidoarjo ini. Kegiatan ini dapat dijadikan sebagai sarana rekreasi edukatif. Selain itu sebagai wadah pengembangan kreatifitas kaum muda di Jatim,” terang Nur Ahmad Syaifuddin kepada Memo X, Senin (22/10/2018) malam.
Selain itu, kata Cak Nur melalui Jambore Pemuda Daerah, pihaknya mengajak menjadikan wadah pengembangan bakat dan kreatifitas ke arah positif. Kegiatan JPD diharapkan dimanfaatkan sebagai forum silaturahmi pemuda dari berbagai daerah.
“Kami mengajak kepada seluruh peserta Jambore untuk terus berkarya secara profesional semata-mata memberikan yang terbaik guna mendukung keberhasilan pembangunan di Propinsi Jatim pada umumnya dan Sidoarjo pada khususnya,” tegasnya.
Sementara Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga Pemprop Jatim, Supratomo menguraikan Sidoarjo dipilih sebagai tempat penyelenggaraan JPD Jatim karena kesiapannya. JPD sendiri merupakan agenda Pemprop Jatim setiap tahun. Penyelenggaraannya di tempatkan secara bergilir di kabupaten/kota di Jawa Timur. Bergantung kesiapan dari kabupaten/kota itu sendiri sebagai tempat penyelenggaraan JPD Jatim.
“JPD Jatim merupakan bagian rangkaian kegiatan peringatan Hari Jadi Provinsi Jawa Timur ke 73 tahun 2018.
Penyelenggaran JPD tidak dilakukan sendiri Dinas Pemuda dan Olahraga Jatim. Para pemuda peserta JPD dilibatkan dalam pelaksanaan penyelenggaraan. Tujuannya agar para peserta JPD mengetahui proses penyelenggaraan even besar,” urainya.
JPD Jatim, kata Supratomo usia pesertanya antara 16-30 tahun. Baginya, kegiatan ini penting dan bermanfaat sebagai wadah mengembangkan kemampuan dan kreatifitas pemuda dalam membangkitkan semangat berbudaya.
Apalagi, saat ini era telah berubah. Dari era industri menuju era digital. Inovasi dan kreatifitas diperlukan untuk menyongsong era digital.
“Meski eranya berubah para pemuda tidak merubah tiga hal. Yakni kebaikan hati, kreatifitas dan kegigihan. Tiga hal ini tidak dapat digantikan dengan teknologi apa pun. Melalui JPD diharapkan mampu membentuk generasi muda yang memiliki rasa ingin tahu, inovasi dan kreatifitas serta percaya diri menyongsong era digital,” pungkasnya. Wan/yan