Kota Malang
UIN Maliki Malang Kukuhkan Tiga Guru Besar
Memontum Kota Malang – Tiga dosen Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim (UIN Maliki) Malang, dikukuhkan sebagai seorang Guru Besar (Gubes), Rabu (09/02/2022). Tiga Gubes yang dikukuhkan tersebut dari Fakultas Tarbiyah, yakni Prof Dr Hj Sutiah MPd, Guru Besar Bidang llmu Teknologi Pembelajaran Fakultas llmu Tarbiyah dan Keguruan, Prof Dr H Agus Maimun M Pd Guru Besar Bidang llmu Pendidikan Islam Fakultas llmu Tarbiyah dan Keguruan, dan Prof Dr H Nur Ali M Pd, Guru Besar Bidang Ilmu Pendidikan Islam Fakultas llmu Tarbiyah dan Keguruan.
Rektor UIN Maliki Malang, Prof Dr Zainuddin MA, menyampaikan rasa bahagianya atas pengkukuhan dosen UIN Maliki Malang menjadi Gubes. Di periode kepemimpinannya, telah ada 34 Gubes dan akan terus ditingkatkan.
“Program peningkatan jumlah Gubes harus terus digalakkan,” ujarnya.
Baca juga :
- Pj Wali Kota Malang Minta Peserta Pilkada Taati Peraturan Pemasangan APK
- Paripurna DPRD, Pjs Bupati Trenggalek Serahkan Nota Keuangan Raperda APBD 2025
- Dukung Kegiatan Ponpes, Pemkot dan Kemenag Dampingi Pertumbuhan Ponpes
- Gelar Sarasehan Sambut Hari Santri, Pemkot Malang Tekankan Peran Santri di Era Digital
- Bea Cukai Malang, Pemkab Malang dan Forkopimda Musnahkan 6 Juta Batang Rokok dan Ratusan Liter Miras Ilegal
Pihaknya menginginkan, bukan hanya setiap fakultas, akan tetapi setiap program studi (Prodi) harus terdapat seorang Gubes. Hal ini menjadi bagian dari program besar UIN Maliki Malang, yang semakin memantapkan diri sebagai World Class University.
“Teman-teman yang lain segera mengusulkan gelar Gubes. Untuk pengkukuhan hari ini tentu bukan terakhir kali. Ini pengkukuhan yang masih akan terus berlangsung, tahun ini kita targetkan 50 Gubes, atau lebih dari itu,” tambahnya.
Dirinya berpesan, agar para Gubes tetap istiqamah, belajar dan mengajar serta meneliti yang merupakan bagian dari Tri Dharma Perguruan Tinggi. “Kami berharap Gubes kita bisa jadi mediator atau duta UIN Maliki Malang, sehingga UIN Maliki Malang bereputasi nasional maupun internasional dan menjadi destinasi kajian Islam didunia,” terangnya. (cw2/sit)