Kota Malang
Uji Coba Satu Arah Kayutangan Heritage Kota Malang Tidak Sesuai Target Awal
Memontum Kota Malang – Kebijakan uji coba penerapan satu arah Kayutangan Heritage Jalan Basuki Rahmat Kota Malang, yang awalnya akan dilakukan pada 23 Januari 2023 mendatang, dipastikan akan mundur. Itu karena, masih ada beberapa pertimbangan mengenai infrastuktur dan manajemen rekayasa.
Wali Kota Malang, Sutiaji, menyampaikan jika uji coba satu arah tersebut tentunya untuk mengurai kemacetan yang terjadi di Kota Malang. Sebab, Kota Malang terkenal dengan Kota dengan kemacetan nomor dua di Indonesia.
“Bayangkan, kita bertahun-tahun hanya untuk mengurai kemacetan. Nanti kita coba kawasan Basuki Rahmat, agar tertata dengan baik. Image di masyarakat, itu Malang (kota, red) terkenal macet nomor dua,” ujar Wali Kota Sutiaji, seusai mengikuti rapat forum lalu lintas, di Ruang Sidang Balai Kota Malang, Senin (16/01/2023) siang.
Ditegaskan Wali Kota Sutiaji, pihaknya meminta agar Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Malang dan beberapa pihak terkait, untuk terus melakukan sosialisasi dan memberikan edukasi kepada masyarakat. Agar, nantinya dalam penerapan satu arah tersebut bisa berjalan dengan baik.
“Saya minta Dishub untuk menyampaikan kepada warga dan memberikan pemahaman. Insyaallah, mereka bisa memahami. Sehingga ini diperlukan yang namanya kearifan bersama-sama,” lanjutnya.
Baca juga:
- Tingkatkan Nilai Keislaman Pelajar, Pemkab Banyuwangi Kembali Gelar FAS
- Kunjungi Kelurahan Manisrenggo, Bunda Fey juga Beri Perhatian Khusus untuk Penyandang Disabilitas
- Datangi Pasar Oro-Oro Dowo, Abah Anton-Dimyati Disambut Yel-Yel Menang Total
- Pj Wali Kota Malang Dukung Jaminan Sosial Ketenagakerjaan untuk Petugas Pilkada 2024
- Pemkot Malang Targetkan Penyelesaian Masalah Anak Putus Sekolah Rampung di 2024
Senada dengan itu, Kepala Dishub Kota Malang, Widjaja Saleh Putra, menyampaikan jika nanti pihaknya akan mengumumkan lebih lanjut terkait dengan perkembangan penerapan uji coba satu arah Kayutangan Heritage. “Untuk kapannya, tadi sudah disampaikan Pak Kasatlantas dan Pak Wali. Ini akan kami umumkan lebih lanjut. Dengan pertimbangan, tolak ukurnya adalah kita harus melakukan sosialisasi lagi dengan masyarakat sekitar. Kedua, kita berbicara dengan sopir angkot,” jelas Widjaja.
Widjaja juga menjelaskan, jika penetapan uji coba satu arah di 23 Januari 2023 itu merupakan sebuah timeline atau rencana kerja yang harus ditargetkan. Sehingga, dengan perubahan perkembangan yang dinamis ini, tentu sebuah hal yang biasa.
“Namanya juga rencana. Tidak ada yang pasti. Jadi, saya harus berani menetapkan saat itu bahwa rencana uji coba di tanggal 23 Januari 2023. Kita lihat perkembangannya nanti,” imbuhnya. (rsy/sit)