Sidoarjo
ULP Akhirnya Tetapkan Lelang Avor Wilayut Turun 50 Persen
* Dari Pagu Rp 2 M Ditawar Pemenang Rp 975 Juta
Memontum Sidoarjo – Setelah sempat dilakukan retender (tender ulang), ULP (Unit Layanan Pengadaan ) Bagian Pengadaan Barang dan Jasa Sekertaris Daaerah Kabupaten Sidoarjo akhirnya menetapkan proyek pemeliharaan Avor Wilayut dengan angka penawaran terendah Rp 975 juta dari pagu Rp 2 M. Sebelumnya, proyek pengerukan sungai Wilayut ini sempat terjadi polemik. Itu setelah Pojka (Kelompok Kerja) 367 Pengadaan Barang dan Jasa ULP (Unit Layanan Pengadaan) Bagian Pengadaan Barang dan Jasa Sekertariat Daerah Kabupaten Sidoarjo menyatakan 62 peserta lelang tidak ada yang memenuhi syarat mengerjakan proyek dengan anggaran Rp 2 M.
Karena tidak ada yang memenuhi syarat proyek pemeliharaan Avor Wilayut dengan HPS Rp 1,999 M akhirnya ditender ulang. Padahal sebelumnya lelang ini diikuti 62 peserta.
Dari jumlah 62 itu, selnajutnya 12 peserta memasukan penawaran. Mereka adalah CV Araya, CV Arya Jaya Lestari, CV Jaya Pembangunan, CV Sono Kembang Baru , CV Tiga Pilar Mitra Sejati Garuda Sakti, Karya Teknik, CV Nusantara Teknik, CV Cipta Abadi, CV Teknik Tirtatama , CV Pilar Multitama dan Raflindo Jaya Mandiri.
Proses selanjutnya Pokja ULP melakukan evaluasi penawaran dengan melakukan koreksi Aritmatik dan 12 pserta dinyatakan lolos semua. Tahap berikutnya adalah dilaksanakan evaluasi dan 12 peserta ditetapkan masih memenuhi syarat.
Selanjutnya dilakukan evalusi teknis. Dari sini mulai banyak yang berguguran. Dari 12 peserta 5 rekanan dinyatakan tidak lolos evalusi teknis.
Pada tahapan selanjutnya dari 7 peserta lelang hanya 2 yang dinyatakan lolos. Akhirnya 2 konraktor kandas pada tahapan kualifikasi. Hasil evaluasi menyebutkan jika kontraktor yang tersisa tidak lolos seleksi dan proyek Avor Wilayut akhirnya ditender ulang.
Dalam tender ulang yang diumumkan lewat LPSE Pemkab Sidoarjo proyek avor Wilayut dengan pagu Rp 2 M akhinya dibuka. Dalam putusan akhir , ULP selanjutnya menetapkan pemenang dengan nilai penawaran terendah Rp 975 juta.
Atas putusan pemenang dengan harga yang turun 50 persen lebih itu, Ketua LSM Cepad Kasmuin mencium ada ketidak beresan dalam lelang proyek pemeliharaan avor Wilayut yang ditender ulang ini.
“Sejak awal saya mencium ketidak beresan dalam lelang avor Wilayut ini. Kalau awalnya dipicu analisa harga sewa alat dan kini ketika dilakukan tender ulang nilainya anjlok hingga separuh harga. Saya akan menanyakan persoalan ini ke ULP, “ tuturnya. (fan/yan)