Kota Malang
UMM Jalin Joint Research dengan Taiwan ICDF, Kirim 17 mahasiswa KKN di Taiwan
Memontum Kota Malang — Bila kerjasama pertukaran mahasiswa dan dosen sudah pernah dilakukan Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), kali UMM melakukan kerjasama riset (joint research) dosen dan mahasiswa, sekaligus program Kuliah Kerja Nyata (KKN) dengan Taiwan International Coorporation and Development Fund (Taiwan ICDF), yang dituangkan dalam Memorandum of Understanding (MoU) antara UMM (Rektor UMM Fauzan) dan ICDF (Direktur Taiwan ICDF Arif Misbaghul), di Ruang Sidang Senat UMM, Jumat (17/11/2017).
Rektor UMM menjelaskan, penandatangan MoU ini untuk memperkuat kerjasama UMM di kancah Internasional, khususnya di Taiwan. Selama ini, UMM dan Taiwan hanya bekerjasama di bidang pertukaran mahasiswa dan dosen, namun kali ini adalah dalam bentuk joint research dosen.
“Kegiatan ini juga sebagai bentuk follow up kami atas kunjungan kami ke Taiwan pada November tahun lalu. Saat itu, UMM diminta mengirimkan imam masjid untuk komunitas Muslim di Taiwan. Nantinya 10 imam yang akan dikirim UMM harus hafidz dan berakhlakul karimah, karena selain menjadi imam, harus mengembangkan Islam di sana. Selain itu, kita akan mengembangkan agriculture dan teknik. UMM juga akan membuka Taiwan Corner,” jelasnya.
Dalam kegiatan bertajuk “MoU Signing and Seminar on Prospect of Taiwan-Indonesia Coorporation on Research, Higher Education and Community Development in New South Bound Policy Era”, turut hadir Direktur Press Information Division dari Taipei Economic and Trade Office (TETO), Ismail Mae.
“Kerjasama Indonesia dan Taiwan sudah berkembang sangat baik. Indonesia merupakan partner kerjasama terbaik Taiwan urutan ke-14 dalam urusan perdagangan dengan perputaran US$7 juta. Sementara Taiwan berada di peringkat 17 di Indonesia, ditandai adanya 20.000 jenis usaha dari sekitar 2.000 perusahaan dan 1 juta tenaga kerja Taiwan yang berinvestasi dengan total US$ 15 juta,” terang Ismail, muslim Taiwan.
“Disisi lain, Taiwan terbuka pada TKI terbesar sekitar 250 ribu, dimana 30 ribu diantaranya menikah dengan orang Taiwan. Sementara mahasiswa kuliah menduduki peringkat ke-3 dengan 5.322 mahasiswa, dengan peningkatan beasiswa dari 40 menjadi 70 beasiswa. Semoga hubungan tsb semakin baik. Yang terpenting adalah hubungan bilateral Indonesia dengan Taiwan serta pengembangan Islam di Taiwan,” tutur pria berkebangsaan Taiwan yang sudah 2 tahun menetap di Indonesia itu.
Melalui Direktorat Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (DPPM UMM) telah bekerjasama dengan komunitas keturunan Indonesia-Taiwan untuk mengadakan Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Taiwan yang akan diberangkatkan pada 27 November 2017,/ yang akan diikuti oleh 17 mahasiswa dari program studi Hubungan Internasional UMM selama 2 minggu. (rhd/yan)