Upaya Tingkatkan PAD, Sampang Luncurkan E-RPas

Memontum Sampang – Dalam rangka meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD), Pemerintah Kabupaten Sampang melalui Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disperindagprin) luncurkan Elektronik Retribusi Pasar (E-RPas) di Pasar Rongtengah, Kecamatan Sampang.

Turut hadir dalam acara tersebut bupati dan wakil bupati Sampang, Forkopimda Kabupaten Sampang, tokoh masyarakat dan tokoh ulama, serta pedagang pasar Rongtengah.

SAMBUTAN : Bupati Sampang H Slamet Junaidi saat memberikan sambutan. (zyn)

Kepala Disperindagprin Sampang Wahyu Prihartono menyampaikan diberlakukannya Elektronik Retribusi Pasar (E-RPas) kepada pedagang semata-mata ingin memberikan pelayanan publik.

“E-RPas ini dilakukan semata-mata ingin memberikan pelayanan publik, E-RPas adalah salah satu program Bupati dan Wakil Bupati Sampang dalam rangka untuk mengurangi kebocoran. Jadi dengan penggunaan E-RPas saat ini pedagang sudah tidak menggunakan uang tunai saat melakukan pembayaran retribusi,” ucapnya.

Pedagang langsung menggunakan kartu yang langsung terupdate di Bank Jatim, Disperindagprin dan Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD), jadi semua langsung bisa dikontrol.

Sementara itu Bupati Sampang H Slamet Junaidi mengapresiasi atas terlaksananya peluncuran E-RPas tersebut, sebab rencana E-RPas sudah lama rencanakan oleh Pemerintah Kabupaten Sampang dan Bank Jatim.

“Saya mengapresiasi terlaksananya agenda ini, karena agenda ini kita sudah rencanakan sudah lama, ini adalah bentuk inovasi kita antara pemerintah daerah dengan pihak perbankan yaitu Bank Jatim, ” ujar H Idi.

Lebih lanjut H Slamet Junaidi ingin melakukan perubahan dan perbaikan di Sampang, Ia berharap dengan launching E-RPas dapat meningkatkan PAD di Sampang, karena target Pemerintah Kabupaten Sampang di tahun 2021 menargetkan 200 Miliar dan 2023 diatas 300 Miliar.

H Slamet Junaidi berharap kepada Disperindagprin untuk mengelola pasar dengan benar. Karena pedagang jangan hanya dimintai retribusi, melainkan haknya juga dipenuhi.

“Saya minta kepada Kepala Disperindagprin untuk mengelola pasar dengan benar, jangan hanya bisa membangun, setelah membangun ditinggal. Pedagang jangan hanya dimintai retribusi, akan tetapi haknya tidak dipenuhi,” harapnya. (zyn/oso)