Pemerintahan

Update Covid-19 Trenggalek, Tambah Lagi 5 Pasien Positif

Diterbitkan

-

Jubir Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Trenggalek dr Murti Rukiyandari. (ist)
Jubir Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Trenggalek dr Murti Rukiyandari. (ist)

Memontum Trenggalek – Sampaikan Perkembangan terkini soal Covid-19 di Kota Keripik Tempe, Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Trenggalek dr Murti umumkan 5 tambahan pasien positif. Kelima orang tersebut selanjutnya disebut sebagai pasien 55, 56, 57, 58 dan 59 Trenggalek.

Pasien 55 adalah seorang Perempuan (34) asal Desa Gadingrejo Pasuruan yang berdomisili di Kelurahan Kelutan Kecamatan Trenggalek. Status Pasien ini terkonfirmasi tanpa gejala.

“Pasien 55 merupakan ibu rumah tangga yang merupakan istri dari Pasien 35. Tanggal 2 hingga 6 Juli lalu merawat suami yang sakit di Pasuruan,” ucap dr Murti Rukiyandari melalui teleconference di Gedung Smart Center, Sabtu (18/07/2020) sore.

Dijelaskan Dr Murti, keesokan harinya, pasien 55 bersama suami dan anak diantar kakak ipar ke Trenggalek menggunakan kendaraan pribadi.

Advertisement

Tanggal 8 Juli dilaksanakan Rapid Test dengan hasil reaktif. Kemudian tanggal 15 Juli dilakukan Swab Test di RSUD Dr. Soedomo Trenggalek dan bssoknya hasil keluar, pasien ini terpapar Covid 19.

“Disinyalir Pasien ini tertular suami saat merawatnya di Pasuruan. Karena terpapar Covid 19 maka pasien ini dilakukan isolasi di Asrama Covid 1 BKD,” imbuhnya.

Dari kasus ini, lanjut dr Murti, terdapat 6 orang kontak erat dan 5 diantaranya dilakukan Swab Test dengan hasil negatif.

Selanjutnya, Pasien 56 adalah seorang laki-laki (60) tahun berprofesi sebagai wiraswasta yang beralamatkan di Desa Rejowinangun.

Advertisement

“Status dari pasien ini konfirmasi dengan gejala ringan dengan komorbid DM. Pasien 56 selama 14 hari ke belakang tidak melakukan perjalanan. Istrinya adalah ibu rumah tangga dan anaknya adalah sopir serabutan,” jelas dr Murti.

Pada 09 Juli, kerabat dari Jakarta datang untuk takziyah. Pasien 56 tidak menemui kerabat tersebut namun keluarganya yang tinggal serumah menemui kerabatnya.

“Tiga hari kemudian Pasien 56 mengeluh demam, batuk, pusing, dan lemas. 13 Juli dilakukan MRS di klinik dengan hasil diagnosa DHF + DM Type II serta hasil rapid reaktif,” ungkapnya.

Selanjutnya pada 15 juli dilakukan Swab Test di RSUD Dr. Soedomo Trenggale, dan besoknya hasil Swab keluar menunjukkan jika pasien terpapar Covid 19.

Advertisement

Karena terpapar Covid maka pasien ini segera dilakukan isolasi di Asrama Covid Dinkes PPKB.

“Dari kasus ini ditemukan 2 orang kontak erat anak dan istri yang telah dilakukan swab dengan hasil masih menunggu. Sedangkan kesimpulan kasus terpaparnya pasien ini masih dilakukan kajian lebih lanjut,” tambah dr Murti.

Lalu, pasien 57 adalah seorang anak berusia 1 tahun 7 bulan dengan alamat Rungkut Surabaya yang berdomisili di Desa Pucanganak Tugu. Pasien ini merupakan anak dari pasien 51. Status pasien ini terkonfirmasi tanpa gejala.

Keluarga Pasien 57 merupakan warga asli Trenggalek yang hendak pindah ke surabaya, dimana KK sudah surabaya namun KTP kedua orang tuanya masih Trenggalek. Karena adanya pembelajaran daring maka Pasien 57 selama bulan Maret hingga Juli tidak pernah kembali ke Trenggalek.

Advertisement

11 Juli Pasien 57 sekeluarga melakukan perjalanan kembali ke Trenggalek. Empat hari kemudian dilakukan swab Test dan hasilnya terkonfirmasi positif Covid 19.

“Penanganan pasien ini dilakukan isolasi mandiri di rumah dengan pengawasan dari satgas dan Puskesmas wilayah,” katanya.

Dari kasus ini terdapat 5 kontak erat yaitu ibu dan kakak hasil swab negatif, kakek, nenek dan paman dijadwalkan swab tanggal 18 Juli. Kesimpulan pasien ini terpapar dari pasien 51.

Pasien 58, masih terang wanita yang menjabat sebagai Kepala Puskesmas Durenan ini, adalah seorang Laki-laki (46) dengan alamat Desa Besuki Kecamatan Munjungan yang merupakan istri dari pasien 40. Status pasien ini terkonfirmasi tanpa gejala.

Advertisement

Pasien ini bekerja sebagai penjaga kos bersama istri di surabaya. Saat menjaga kos berkontak dengan satpam yang selalu berganti.

Pada 5 juli bersama istri pulang kembali ke Trenggalek menggunakan mobil carteran. Dua hari kemudian Pasien 58 diperiksa menggunakan rapid test oleh puskesmas dengan hasil non reaktif.

“Tidak mau gegabah, karena suami positif Covid tanggal 15 Juli dilakukan Swab Test di RSUD Dr. Soedomo Trenggalek. Besoknya hasil keluar dan pasien ini dinyatakan positif Covid 19,” lanjut dr Murti.

Karena positif, pasin ini kemudian dilakulan isolasi di Asrama BKD. Dari kasus ini terdapat 7 kontak erat dan disimpulkan terpapar dari Surabaya.

Advertisement

Yang terakhir, pasien 59 adalah seorang laki-laki (47) dari Desa Tawing Kecamatan Munjungan dengan status terkonfirmasi tanpa gejala.

Pasien 59 adalah pegawai di Dinas Kebersihan dan Pertamanan Surabaya. Pasien berdomisili di Jambangan Surabaya.

“Tanggal 12 Juli Pasien 59 kembali ke Trenggalek menggunakan sepeda motor dan membantu membangun rumah untuk adiknya. Selanjutnya pada Tanggal 12 juli pulang ke Munjungan dan dilakukan pemeriksaan oleh satgas Desa tanggal 14 juli hasil Rapid test reaktif,” katanya.

Selanjutnya pada tanggal 15 juli dilakukan pemeriksaan swab, dan tanggal 16 juli hasil swab keluar dengan hasil terkonfirmasi positif covid-19. Kesimpulan no 59 dimungkinkan terpapar virus dari Suarabaya.

Advertisement

“Demikian kronologi tambahan 5 kasus positif, maka total sampai saat ini ada 59 kasus, 31 orang telah sembuh dan yang masih menjalani perawatan 28 orang” pungkas dr Murti. (mil/oso)

 

Advertisement

Adblock Detected

Please consider supporting us by disabling your ad blocker

Refresh Page
Lewat ke baris perkakas