Hukum & Kriminal
Usai Layani Pasien, Klinik Bersalin Jatibanteng Situbondo Terbakar
Memontum Situbondo – Klinik bersalin milik Rumani (72), warga Kampung Krajan RT01/RW01, Desa/Kecamatan Jatibanteng, Kabupaten Situbondo, ludes dilalap si jago merah, Senin (28/02/2022). Dugaan sementara, kebakaran ini disebabkan oleh korsleting listrik (arus pendek listrik) di ruangan tersebut.
Koordinator Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) BPBD Situbondo, Puriyono, mengatakan peristiwa tersebut terjadi sekitar pukul 07.25. “Kejadian bermula pukul 07.00, saat korban dan asisten perawat atas nama Dyela Nur Fiandita, sedang melayani pemeriksaan pasien. Setelah selesai, mereka berdua langsung ke dapur untuk memasak,” ucapnya.
Puriyono melanjutkan, sekitar pukul 07.25, salah satu warga setempat yang sedang melintas di depan klinik bersalin, melihat kobaran api di ruang pemeriksaan. “Sontak dia langsung berteriak minta tolong,” tambahnya.
Baca juga :
- Perumda Tugu Tirta Permudah Sambungan Baru untuk Masyarakat Kota Malang
- Berhasil Kendalikan Inflasi, Pemkab Jember Raih Penghargaan Nasional dan Jatim
- Pemasaran Pisang Mas Kirana Lumajang Miliki ‘Dekengan Pusat’ untuk Tembus Pasar Global
- Pj Wali Kota Malang Minta Peserta Pilkada Taati Peraturan Pemasangan APK
- Paripurna DPRD, Pjs Bupati Trenggalek Serahkan Nota Keuangan Raperda APBD 2025
Lebih lanjut Puriyono mengungkapkan, sekitar pukul 07.30, pemilik klinik dan asistennya yang mendengar teriakan itu langsung menyelamatkan diri. “Warga sekitar dibantu oleh anggota Polsek dan Babhinsa Koramil 14 Jatibanteng, bahu-membahu memadamkan api dengan peralatan seadanya dan menghubungi petugas pemadam kebakaran (Damkar),” ujarnya.
Lebih lanjut Puriyono menyampaikan, pukul 07.45, satu unit mobil Damkar milik Pemkab Situbondo yang ada di Kecamatan Besuki tiba di lokasi kejadian. “Petugas langsung melakukan pemadaman dan pembasahan di klinik bersalin itu. Selang beberapa menit api berhasil dipadamkan,” tegasnya.
Masih kata Puriyono, tidak ada korban jiwa maupun luka akibat kejadian tersebut. “Namun, pemilik klinik bersalin mengalami kerugian materil hingga sekitar Rp 150 juta. Sebab, bangunan itu rusak dengan katagori berat,” terangnya. (her/gie)