Pendidikan
Vaksinasi Dosis Pertama Pelajar SD Sisakan Wilayah Kedungkandang
Memontum Kota Malang – Vaksinasi dosis pertama bagi pelajar SD dan SMP di Kota Malang hampir mencapai 100 persen. Hal itu disampaikan Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Kota Malang, Suwarjana, seusai mengikuti acara pengukuhan Pokja dan Bunda PAUD se-Kota Malang, Kamis (07/10/2021).
“Kaitannya dengan vaksin, untuk dosis pertama kita sudah di angka 95 persen. Sedangkan untuk dosis kedua, karena baru dimulai per tanggal 28 September lalu, kira-kira masih di bawah 10 persen,” terangnya.
Baca juga:
- Dishub Kota Malang Bidik Sisi Eks Bioskop Kayutangan Heritage Jadi Titik Parkir Pengajuan Lahan
- Perumda Tugu Tirta Permudah Sambungan Baru untuk Masyarakat Kota Malang
- Pemasaran Pisang Mas Kirana Lumajang Miliki ‘Dekengan Pusat’ untuk Tembus Pasar Global
Dirinya menjelaskan, untuk dosis tahap dua, pihaknya harus mengikuti jadwal yang sudah ditetapkan. “Jadi, Dikbud tidak bisa menarget harus mencapai sekian untuk tahap duanya. Karena kalau belum saatnya atau belum jadwalnya suntikan kedua, kan tidak bisa. Jadi untuk dosis kedua kendala hanya waktu saja, bukan apa-apa, karena vaksin juga sudah tersedia. Tapi karena tenaga kesehatan (Nakes) terbatas, kita tidak mau terjadi penumpukan jadi harus ditata betul-betul dengan baik,” urai Suwarjana.
Sementara itu, kekurangan capaian 5 persen untuk dosis pertama, diakui Suwarjana, salah satunya berasal dari sekolah dasar di Kecamatan Kedungkandang, yang belum tervaksin.
“Untuk jenjang SD se-derajat, tinggal di wilayah Kecamatan Kedungkandang. Tapi, ini sudah mulai jalan disana untuk vaksinasi tahap satunya,” urainya.
Berdasar keterangan mantan Kepala Dinas Perpustakaan Umum dan Arsip Daerah (Dispussipda) itu, untuk vaksinasi siswa SD harus berdekatan dengan fasilitas layanan kesehatan (Fasyankes). “Kita juga kasihan, karena SD di Kecamatan Kedungkandang terlalu jauh dari Fasyankes. Kalau SD kan pasti vaksinasinya di sekitaran, maka dari itu kita juga mau cari lokasi disana untuk mendekatkan kepada siswa yang akan menerima vaksin,” jelasnya.
Selain itu, beberapa siswa SMP Negeri yang belum menerima vaksin juga menjadi faktor penyebab belum sempurnanya capaian vaksinasi dosis pertama. “Namun, untuk pelajar di tingkat SMP Swasta sudah menuju 100 persen capaian vaksinasinya. Untuk sekolah swasta kemarin kami pusatkan di Universitas Islam Malang (Unisma),” terangnya. (mus/sit)