Kabar Desa
Viral, Video Jalan Desa Ditanami Pohon Pisang
TKI di Pangereman Patungan Perbaiki Jalan
Memontum Pamekasan – Sebuah video jalan desa ditanami pohon pisang beredar luas di media sosial (Medsos) Facebook, Senin (07/09/20). Video berdurasi 23 detik itu menggambarkan sejumlah warga sedang gotong royong memperbaiki jalan penghubung Desa Bujur Barat, dan Desa Pangereman Batumarmar.
Disamping video itu, terdapat screenshot jalan desa ditanami pisang. Akun facebook bernama hasyim hasyim itu menyebut jalan yang ditanami pisang itu di jalan Desa Palengaan-Desa Pangereman.
Dalam video itu, seorang pekerja menyebut pekerja didalamnya ada seorang mantan anggota dewan mulai dari menjabat anggota DPRD Pamekasan hingga usai jalan tersebut belum diakui Pemkab Pamekasan. “Sampai berhenti jadi anggota dewan jalan ini belum diakui oleh Pemkab. Mulai dari pak Alwi sampai Raja’e (Wabup sekarang) belum juga,” ujar pria berkaos merah sambil memegang pria yang diduga mantan angota DPRD Pamekasan itu.
Dikonfirmasi terpisah, pemilik akun Hasyim Hasyim itu membenarkan kejadian tersebut. Menurut Hasyim lokasi di video di jalan Desa Bujur Barat – Pangereman. Sedangkan di Screenshoot lokasinya di jalan Desa Palengaan – Pangereman.
Hasyim bersama teman-temannya mengaku terpaksa patungan karena sejak 2011 sekarang belum ada perhatian. Padahal, waktu itu Kepala Dinas PU Bina Marga dijabat Totok Hartono. Teman-teman hasyim yang dimaksud adalah dia sendiri, H. Khairul Anam,Syaful anam, Sunar, Tohari, H. Mukhlis, dan Mohammad Sahur. Mereka, kata Hasyim, bahu membahu melakukan perbaikan jalan desa tersebut. “Semua (Jalan itu) murni swadaya. Sepanjang tiga kilometer,” ujar pria asli Desa Pangereman, Kecamatan Batumarmar tersebut.
Swadaya itu datang dari sejumlah donatur. Misalnya, dari Tenaga Kerja Indonesia (TKI) yang ada di luar negeri. Warga yang kebetulan lewat. Bahkan Kepala Desa juga mengulurkan tangan untuk membantu perbaikan tersebut. “Donaturnya sebagian dari para TKI. Warga yang kebetulan lewat, Kades Rp 1 juta. Yang tak nyumbang uang mereka nyumbang tenaga dan konsumsi,” ujarnya kesal.
Mantan Kepala PU Bina Marga Totok Hartono meminta wartawan Harian Pagi Memo X untuk mengecek ruas dan jalan mana saja tempat swadaya tersebut. “Tolong cek ruas jalan mana itu lek. Dari mana menuju kemana?,” pinta Totok.
Pria yang saat ini menjabat Sekretaris Kabupaten (Sekkab) Pamekasan itu tidak tahu usulan itu diajukan sejak 2011. Namun, perbaikan akan perbaikan akan dilakukan bertahap. “Bertahap tiap tahun dianggarkan. Saya hub Kadis nya agar menerima telpon sampean ya lek,” paparnya.
Hingga berita ini dikirim, Kepala PUPR Pamekasan Cahya Wibawa dihubungi melalui nomor yang biasa dihubungi berbunyi salah. Telfon whatsapp juga tidak ada respon. Namun, pesan singkat via aplikasi yang sama masuk dan diterima. (adi/syn)