Pemerintahan
Virus Corona, Walikota Malang Pastikan Negatif, RSSA Terapkan SOP Kemenkes
Memontum Kota Malang – Walikota Malang, Sutiaji menepis adanya masyarakat Kota Malang yang positif terjangkit virus corona. Hal itu dikatakannya saat melakukan sidak di Rumah Sakit Syaiful Anwar (RSSA) Malang pada Rabu (4/3/2020). Untuk diketahui, kabar tersebut semakin banyak diperbincangkan juga setelah beredarnya kabar melalui grup sosial media bahwa ada pasien yang dirujuk ke RSSA Malang karena diduga terserang virus corona.
Sutiaji menegaskan, bahwa hingga saat ini, kabar di Kota Malang telah ada yang positif terserang corona adalah tidak benar. Untuk itu, ia mengimbau kepada masyarakat agar tidak mudah panik yang berlebihan hingga menimbulkan kegamangan di tengah masyarakat.
“Tidak benar bahwa di Kota Malang positif ada yang terkena virus corona. Dan kami imbau agar masyarakat tidak risau agar tidak ada kegamangan. Pasalnya, ini dikhawatirkan bisa menjadi efek domino bagi seluruh aktifitas masyarakat. Tiga warga Kota Malang yang datang dari Natuna pun semuanya sudah terpantau, sudah ada koordinasi juga dengan rektor dan semuanya dalam kondisi sehat,” ujar Sutiaji di sela acara.
Sementara itu, hal senada juga disampaikan oleh Wakil Direktur Pelayanan Medis dan Keperawatan RSSA Malang, Syaifullah Asmiragani saat ditemui usai acara. Ia mengatakan, bahwa hingga saat ini memang ada sebanyak 5 orang yang dirujuk untuk dirawat ke RSSA Malang karena diduga terserang virus corona. Namun, berdasarkan hasil pemeriksaan, kelima pasien tersebut dinyatakan negatif terserang virus corona.
“Negatif hasil pemeriksaannya, dan itu sudah kami kirimkan samplingnya ke Litbang Kes di Jakarta. Hanya memang dalam pemeriksaan itu Kemenkes sangat selektif, karena mengingat gejala radang paru yang ditimbulkan oleh kuman virus corona itu mirip dengan kuman yang lain, dan itu kan kita tinggal memilah ini punyanya siapa,” ujar Syaifullah.
Ia mengatakan, sebagai salah satu rumah sakit yang ditunjuk untuk merawat pasien terduga virus corona, pihaknya juga telah melakukan penanganan sesuai dengan Standart Operasional Prosedur (SOP).
“Jadi pasien rujukan yang dimaksud penanganannya sama dengan virus corona. Begitu datang, alurnya beda dengan pasien umum. Sehingga dapat menutup kemungkinan transmisi kuman penularan melalui doplet air ludah, bersin, ini yang kita lakukan. Sehingga IGD kami tidak menerima kasus itu saat diketahui ada kecurigaan virus corona,” tegasnya.
Lebih lanjut Syaifullah menjelaskan, dari lima pasien yang dirujuk ke RSSA Malang, semuanya telah dipastikan negatif virus corona.
“Ada yang terakhir, dari salah satu rumah sakit swasta. Yang jelas semua dari RS tersebut ada dokter spesialisnya untuk membantu diagnosa. Tujuannya dirujuk kesini (RSSA Malang) untuk mengkonfirmasi karena kami yang punya fasilitas. Kami akan ikuti aturan yang diterapkan Kemenkes. Saat ini dari 5 yang dirujuk tersebut ada dua yang meninggal. Tapi negatif virus corona. Namun karena mungkin pasien tersebut tidak mampu melawan kuman, radang paru kan juga bisa karena bakteri,” pungkasnya. (iki/yan)