Pendidikan
Wabup Syah Pantau Pelaksanaan Vaksinasi Pelajar di SMAN 1 dan SMKN 1 Trenggalek
Memontum Trenggalek – Wakil Bupati Trenggalek, Syah Natanegara, memantau proses pelaksanaan vaksinasi tingkat pelajar di Kabupaten Trenggalek. Adalah SMAN 1 dan SMKN 1 Trenggalek, yang menjadi jujugan pemantauan sekaligus berharap Pembelajaran Tatap Muka (PTM), bisa segera dilakukan.
Vaksinasi Pelajar yang diselenggarakan oleh Dinkes Kabupaten Trenggalek ini, terlaksana atas bantuan pengadaan vaksin dari Pemerintah Provinsi Jawa Timur, melalui Dinas Pendidikan dengan jumlah 1000 dosis. Sehingga, masing-masing sekolah mendapat jatah 500 dosis.
Baca juga:
- Perkuat Integritas Kades, Pemkab dan Kejari Probolinggo Gelar Jaksa Jaga Desa
- Tingkatkan Pembangunan Fasilitas Olah Raga, Pemkot Malang Susun Desain Olah Raga Daerah
- Skybridge Penghubung Stasiun Ketapang dan Pelabuhan Ketapang Banyuwangi Terus Dimatangkan
“Alhamdulillah, saat ini sudah ada sekitar 1000 siswa dari SMAN 1 dan SMKN 1 Trenggalek, yang mendapat vaksin. Kita semua berharap, semoga ini nanti berjalan lancar dan segera ada kepastian untuk pelaksanaan pembelajaran tatap muka,” ucap Wabup Syah, saat dikonfirmasi, Jumat (06/08) siang.
Pihaknya optimis, bahwa vaksinasi pada semua pelajar akan segera tercapai dan ini merupakan upaya nyata untuk segera mewujudkan kegiatan pembelajaran tatap muka. “Kita akan kejar, setiap ada vaksinasi kita akan selalu cepat selesaikan. Sehingga, biar semua pelajar segera tervaksin,” tegasnya.
Diungkapkan suami Fatihatur Rohmah ini, tidak hanya untuk pelajar setingkat SMA/SMK, kedepannya pelajar di semua tingkatan, juga akan mendapatkan jatah vaksin. “Tidak hanya SMA dan SMK saja, tetapi juga tingkat SMP dan SD, itu nanti juga akan kita vaksin. Dengan catatan, kalau vaksinnya sudah ada, kita akan terus mengusahakan stocknya segera ada,” ungkap mantan anggota DPRD Trenggalek ini.
Dijelaskan Wabup Syah, pada kenyataannya, Covid-19 ini memang benar adanya. Oleh karenanya, vaksinasi ini merupakan salah satu usaha untuk memutus mata rantai persebarannya.
Tetapi yang perlu juga diingat, bahwa vaksin bukanlah untuk mengobati. Namun, untuk mencegah dan yang paling penting adalah dengan tetap menegakan protokol kesehatan 5M yakni memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak, mengurangi mobilitas, dan menghindari kerumunan.
“Vaksin ini sifatnya hanya menangkal. Maka sekali lagi saya ingatkan setelah divaksin juga harus tetap mematuhi protokol kesehatan yang ada,” paparnya. (mil/sit)