Kota Malang
Wali Kota Sutiaji bersama TPID Kota Malang Pantau Ketersediaan dan Keterjangkauan Harga Sembako hingga BBM
Memontum Kota Malang – Jelang Hari Raya Idul Fitri 1443 H, Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Kota Malang melakukan pemantauan ketersediaan dan keterjangkauan harga. Ada tiga sasaran yang dituju dalam pemantauan itu, yakni Pasar Bunul, gudang distributor, lalu Depo Pertamina Ciptomulyo, Kecamatan Sukun, Kota Malang, Rabu (27/04/2022) tadi.
Dipimpin langsung oleh Wali Kota Malang, Sutiaji, didampingi Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Malang, Erik Setyo Santoso, Dandim 0833 Kota Malang, Letkol Kavaleri Heru Wibowo Sofa, Kepala Perwakilan Bank Indonesia Cabang Malang, Samsun Hadi, Kabag Ops Polresta Malang Kota, Kompol Supiyan, serta jajaran OPD terkait, rombongan secara bergantian melakukan peninjauan ke sejumlah tempat.
Wali Kota Malang, Sutiaji, dalam kesempatan itu menyampaikan bahwa pemantauan ini dilakukan untuk mengetahui stok ketersediaan dan harga jual Sembako. Seperti mulai dari minyak, gula, tepung, beras, ikan, daging ayam, dan daging, serta Bahan Bakar Minyak (BBM).
“Saat dilakukan pengecekan di lapangan, hampir rata-rata Sembako ini ada kenaikan. Tetapi tidak signifikan,” tegas Wali Kota Sutiaji.
Dikatakannya, kenaikan harga jelang Ramadan yang tidak fluktuatif ini, tentu harus tetap bersyukur. Meskipun, harga minyak goreng saat ini tinggi dan menyebabkan daya ungkit inflasi. Namun, itu tidak perlu khawatir, pasalnya sudah tersedia minyak goreng curah.
Baca juga :
- Soroti Prodamas, Calon Wali Kota Kediri Bunda Fey Sebut Program Kesejahteraan Masyarakat Harus Lanjut
- Tingkatkan Nilai Keislaman Pelajar, Pemkab Banyuwangi Kembali Gelar FAS
- Kunjungi Kelurahan Manisrenggo, Bunda Fey juga Beri Perhatian Khusus untuk Penyandang Disabilitas
- Datangi Pasar Oro-Oro Dowo, Abah Anton-Dimyati Disambut Yel-Yel Menang Total
- Pj Wali Kota Malang Dukung Jaminan Sosial Ketenagakerjaan untuk Petugas Pilkada 2024
“Alhamdulillah, ketersediaan minyak goreng curah di lapangan sudah ada. Meskipun, dahulu minyak goreng curah susah, namun sekarang sudah ada dan harganya masih standart. Di distributor Rp 14 ribu dan di pasaran Rp 15 ribu, itu wajar,” imbuhnya.
Orang nomor satu di Pemerintahan Pemkot Malang ini juga mengatakan, kenaikan harga Sembako dipicu akibat kenaikan harga BBM. Karenanya, dirinya pun sempat cukup khawatir akan berdampak pada harga bahan pokok.
“Ini saya dengan BI merasa ketar ketir (was-was). Bagaimana, caranya kami untuk mengendalikan inflasi ini nanti,” lanjutnya.
Dijelaskan Wali Kota Sutiaji, bahwa ketersediaan pangan di Kota Malang, sudah aman. Karena, Badan Urusan Logistik (Bulog) Kota Malang sudah menyediakan enam ribu ton beras, untuk enam bulan kedepan. Sementara itu, untuk ketersediaan BBM di Kota Malang juga sudah aman. “Jadi nggak perlu dikhawatirkan untuk BBM, persiapan suplai bahannya di Pertamina sini sudah siap,” ujarnya.
Kepala Perwakilan Bank Indonesia Cabang Malang, Samsun Hadi, pada kesempatan sama juga mengatakan bahwa TPID Kota Malang akan terus memantau harga dan ketersediaan kebutuhan pokok. Apalagi, ini menjelang lebaran kali ini cukup ramai. “Alhamdulillah di beberapa tempat ketersediaan ada stok, dan sudah berjalan dengan baik. Apalagi saat ini lebaran cukup fantastis. Kami akan terus memonitor,” ujar Samsun Hadi. (hms/cw2/gie)