Kota Malang
Wali Kota Sutiaji Groundbreaking Instalasi Pengolahan Air Sungai Bango Kota Malang
Memontum Kota Malang – Pemerintah Kota (Pemkot) Malang menseriusi pemberian pelayanan air bersih kepada masyarakat Kota Malang. Seperti yang dilakukan Senin (26/06/2023) tadi, Wali Kota Malang, Sutiaji bersama dengan Direktur Perum Jasa Tirta (PJT) 1, Fahmi Hidayat, Direktur PDAM Tugu Tirta Kota Malang, M Nor Muhlas dan jajaran melakukan Groundbreaking Instalasi Pengolahan Air (IPA) Sungai Bango 200 liter per second (Lps) di Kelurahan Pandanwangi, Kecamatan Blimbing, Kota Malang.
Wali Kota Malang, Sutiaji, menyampaikan rasa syukurnya karena IPA tersebut sudah mulai bisa dikerjakan. Sehingga, kegelisahan akan air baku yang sering padam bisa terselesaikan dan pemenuhan air bersih yang biasanya bergantung dengan daerah lain bisa terpenuhi secara mandiri oleh Kota Malang.
“Kami ucapkan terima kasih kepada seluruh stakeholder, untuk membantu kami menyiapkan terkait sumber air bersih. Ini tentu perjalanan yang luar biasa, karena melalui kajian-kajian luar biasa. Alhamdulillah, telah dilakukan peletakan batu pertama dan sekarang mulai dikerjakan, setelah kita tandatangani kesepakatan awal di akhir tahun kemarin,” Wali Kota Sutiaji.
Pihaknya berharap, pembangunan tersebut nantinya bisa terselesaikan di Agustus 2023, dengan 100 lps yang sudah terkoneksi. Kemudian, juga akan mendorong kemandirian air baku hingga tahun 2027 mendatang, dengan 500 lps.
Baca juga:
“Kemandirian air baku akan terus kami support karena di tahun 2027 nanti ketersediaan air baku ini ada 500 lps dari WTP Bango ini, belum juga SPAM-SPAM kita yang sudah ada itu. Tidak menutup kemungkinannjuya bahwa Tugu Tirta akan melakukan kontrak ke dua, yang bisa sampai 2000 lps. Karena kemampuan sungai-sungai kita yang ada 5 itu luar biasa. Sehingga insyaallah terpenuhi kebutuhan air bakunya,” tambahnya.
Kemudian, saat disinggung mengenai sharing pendapatan, Sutiaji menyampaikan jika secara teknis hal tersebut kewenangan dari PDAM Tugu Tirta dan PJT 1. Pihaknya, hanya membuat kerangka besar (kesepakatan pembangunan) tersebut.
“Saya hanya membuat kerangka besar, ini domainnya Bisnis to Bisnis bukan Government to Government. Secara teknis kami tidak ikut ikutan, karena itu urusannya Tugu Tirta dan PJT I. Profit memang iya, tapi ini bukan sagang air, tapi mensupport kebutuhan air akan masyarakat, itu yang perlu digarisbawahi,” ujarnya.
Sementara itu, Direktur PJT 1, Fahmi Hidayat, menyampaikan jika pihaknya akan memanfaatkan air yang ada di Sungai Bango dengan diolah dan disalurkan di reservoir PDAM Tugu Tirta Kota Malang. Diharapkan nantinya pada bulan Agustus 2023, bisa dilakukan soft launching 100 lps.
“Insyaallah, kita harapkan soft opening untuk 100 lps sudah bisa dilakukan pada 17 Agustus mendatang. Begitu selesai groundbreaking ini, kita selesaikan semua perizinan. Ada izin untuk pemanfaatan sumber daya airnya, kemudian izin dari pemanfaatan sungai dan lahannya, nanti kalau sudah semua, insyaallah konstruksi akan dimulai. Tahapan perizinan masih proses untuk difinalisasi,” imbuhnya.
Lebih lanjut disampaikan, nantinya usai dilakukan soft opening 100 lps, maka pembangunan akan dilanjutkan hingga 200 lps dan target penyelesaian pembangunan yaitu pada akhir tahun 2023 ini. Untuk investasi 200 lps biaya yang dibutuhkan kurang lebih sebanyak Rp 74 miliar.
“Ini pembiayaan sepenuhnya dari PJT 1. Tapi prosesnya nanti, air yang diolah di sini kita salurkan ke resevoirnya Perumda Tugu tirta. Itu sudah bisa langsung minum, karena sudah di treatment di sini nanti resevoirnya di buring bawah,” imbuhnya. (hms/rsy/sit)