Pemerintahan
Wali Kota Sutiaji Tinjau Empat Titik Terimbas Banjir di Kota Malang
Memontum Kota Malang – Wali Kota Malang, Sutiaji kembali meninjau beberapa titik terimbas banjir bandang kiriman dari Kota Batu, Senin (08/11/2021) siang. Titik tersebut antara lain Jalan Muharto Gang 5, Kelurahan Kotalama, Kecamatan Kedungkandang, Jalan Permadin Kelurahan Polehan Kecamatan Blimbing, RT07 RW02 Kelurahan Jatimulyo, Kecamatan Lowokwaru dan Kampung Putih Kelurahan Klojen Kecamatan Klojen.
Dari tinjauan, nampak para warga terdampak yang berada di penampungan telah kembali ke rumah masing-masing. “Jadi memang kami memberikan arahan untuk tidak usah lama-lama di penampungan. Karena kalau di penampungan secara psikologis tidak mendukung. Kedua berkaitan dengan kesehatan, apapun itu kalau di penampungan protokol kesehatan (Prokes) tidak diterapkan,” ujar Wali Kota Sutiaji.
Baca juga:
- Perkuat Integritas Kades, Pemkab dan Kejari Probolinggo Gelar Jaksa Jaga Desa
- Presiden dan Wapres Gelar Jamuan Santap Siang bersama Sebelum Purna Tugas bersama Menteri dan Lembaga
- Tingkatkan Pembangunan Fasilitas Olah Raga, Pemkot Malang Susun Desain Olah Raga Daerah
Sehingga ia menganjurkan jika rumah sudah dibersihkan, maka warga bisa kembali ke rumahnya. Namun tetap dengan komando dan pengawasan Satgas. “Saya sudah minta ada kentongan dan yang instruksikan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) kepada masing-masing kelurahan dan kecamatan. Nanti ketika curah hujan mulai tinggi, maka kita harus siap-siap untuk segera lakukan evakuasi,” sambungnya.
Selanjutnya pihaknya juga akan menormalisasi rumah-rumah maupun inventarisir kebutuhan para warga. “Awalnya memang teridentifikasi hanya dua atau tiga titik ya. Jadi awalnya itu di Kampung Putih sama di Kotalama, tapi ternyata ada juga di beberapa titik lainnya. Tapi yang pasti di Kecamatan Sukun tidak ada, karena tak teraliri oleh Sungai Brantas,” terangnya.
Bahan baku dan bantuan bagi warga dari berbagai kalangan pun juga telah diberikan kepada sekitar 1100 jiwa yang terdampak. “Total jumlah KK yang terdampak kurang lebih 625 an dan jumlah jiwanya sampai 1100 an. Saat ini juga sudah menumpuk berbagai sumbangan. Ada pengusaha tanya ke saya harus bantu apa, saya menyampaikan seperti alat-alat kesehatan, ATK karena banyak buku hanyut, terus seragam sekolah,” kata pemilik kursi N1 itu.
Namun berkaitan dengan pembenahan tanggul yang jebol akibat saking derasnya air, Sutiaji mengatakan bahwa itu bukan domainnya. “Kalau ada masalah tanggul dan lainnya kemungkinan itu bukan domain kita, karena kita ini ada di Daerah Aliran Sungai (DAS) Berantas. Nah kan semuanya, seperti plengsengan dan lainnya juga kewenangan ada di Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Brantas,” ujarnya. (hms/mus/gie)