Kota Malang
Walikota Malang : Peran Perempuan Cukup Signifikan
Memontum Kota Malang – Idealisme perempuan dalam mengambil keputusan patut diapresiasi. Selain tak mudah goyah, perempuan dalam mengambil keputusan berdasarkan hati dan perasaan. Tentunya, jika dalam jumlah yang besar melalui beberapa perkumpulan atau komunitas seperti PKK, arisan, sosialita, dan lainnya, tentunya suara dalam komunitas akan diikuti anggotanya.
“Pilihan perempuan biasanya lebih cenderung pada perasaan. Ketika jumlahnya besar, akan menjadi andalan dalam peningkatan secara signifikan. Salah satunya dalam peningkatan partisipasi kaum emak-emak dalam Pemilu 2019. Ini akan memudahkan kerja KPU,” ungkap Walikota Malang Sutiaji, saat memberi pemaparan dalam kegiatan Peningkatan Partisipasi Politik Masyarakat Dalam Pemilu dengan peserta dari Gabungan Organisasi Wanita se-Kota Malang, di Hotel Savana, Rabu (13/3/2019).
Di tangan ibu, lanjut Sutiaji, melalui sifat keibuan dapat mempengaruhi keputusan keluarga. Dengan kata lain. mampu menyebarkan virus kebaikan. Sehingga, diharapkan para ibu mampu mengajak keluarga, dan tetangga untuk menggunakan hak pilih dan tidak menjadi golput. Karena nasib Indonesia dalam lima tahun ke depan tergantung pada pilihan masyarakat.
Selain itu, Sutiaji memberikan tiga komponen penting sebagai tips untuk memilih calon yang akan menduduki kursi legislatif maupun eksekutif dalam Pemilu 2019. Pertama, memilih calon pemimpin yang cerdas dan berkompeten. Kedua, memilih calon pemimpin yang memiliki moral dan akhlak mulia. Ketiga, mampu mewakili rakyat.
“Mereka hadir dan tampil untuk mempresentasikan rakyat dengan mendengarkan aspirasi rakyat. Jadi jangan mau money politik atau dibeli suaranya. Karena baginya suara rakyat sudah terbeli, rakyat tak bisa menuntut lagi,” jelasnya.
Angka partisipasi masyarakat Kota Malang dalam Pemilu 2019 mengalami peningkatan hingga menyentuh angka 66 persen. Bahkan diprediksi bisa lebih saat 17 April nanti. Salah satunya karena dukungan kaum perempuan.
“Partisipasi dalam pemilihan umum karena dua hal. Pertama, partisipasi kuantitas yang dilihat dari jumlah pemilih, dan kedua, partisipasi kualitatif. Kualitatif yang dimaksud adalah memilih secara cerdas. Di mana kecerdasan dalam memilih menjadi sebuah keharusan,” papar Ketua TP PKK Kota Malang, Widayati Sutiaji. (adn/gie)