Pemerintahan
Pulang dari Luar Negeri, Belasan Warga akan Dikarantina, Berstatus ODR Corona
Memontum Jember – Untuk antisipasi penyebaran Covid-19 di kabupaten Jember, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Jember, bersama Forkompimda menyiapkan tempat Karantina, termasuk warga yang punya riwayat perjalanan ke Luar Negeri (LN) maupun ke daerah pandemik.
Seperti belasan wartawan Jember yang masuk daftar ODR (orang dalam resiko) atau ODP setelah dilakukan pemeriksaan di RS Soebandi dan ditetapkan sebagai ODR dan 2 orang wakil rakyat yang dari Jakarta, sesuai yang ungkapkan Sekretaris Komisi D DPRD Kabupaten Jember Nur Hasan, Senin (23/3/2020) petang, di Aeral Jember Sport Garden (JSG) saat meninjau lokasi karantina.
” Memang belasan wartawan sesudah pulang dari luar negeri, sudah dilakukan pemeriksaan di RS Soebandi dan dinyatakan Sehat, namun mereka harus tetap dirumah sebelum masa Inkubasi habis (14 hari),” terang politisi dari partai PKS ini.
Meski demikian sambung Nur hasan,untuk menjaga hal – hal yang tidak dinginkan, alangkah baiknya mereka di menjalani karantina, karena di karantina akan mendapatkan pemeriksaan lebih intensif supaya tidak menularkan pada minimal pada keluarga.
“Langkah karantina ini adalah untuk memutus mata rantai penyebaran Virus Corona,” sambungnya.
Nur hasan mengatakan, mendukung langkah pemerintah daerah, terkait berbagai upaya dalam pencegahan virus corona COVID-19 tersebut, sehingga dipilihnya JSG sebagai fasilitas karantina ODR-ODP COVID-19 harus didukung seluruh stakeholder. Tak terkecuali dukungan dari wakil rakyat.
“Tentu kita harus melepaskan ego dan kepentingan diri sendiri untuk mencari jalan keluar masalah ini, karena ini sudah luar biasa mengkhawatirkan dan tidak bisa lagi dianggap remeh. Dalam urusan kemanusiaan itu tidak boleh disekat-sekat, korbankan politik terlebih dahulu tidak ada sekat disini,” ungkap Sekretaris Komisi D DPRD Kabupaten Jember.
Hal yang yang sama disampaikan Gembong Khunul Alam Ketua Fraksi Nasdem, sangat mengapresiasi langkah cepat dan tepat bupati jember, mengantisipasi wabah korona dengan memakai JSG sebagai lokasi karantina.
“Langkah ini untuk memutus mata rantai penyebaran virus covid-19 dan diperuntukkan bagi masyarakat yang masuk daftar ODR dan ODP ataupun masyarakat yang baru datang dari daerah endemik covid-19, yang kedatangannya dikhawatirkan menularkan Covid-19 di Jember,” ungkap Gembong.
Sementara Kepala Rumah Sakit DKT Jember dr Maksum Pandelima Sp Ot, menyampaikan untuk tim medis yang diterjunkan sebanyak perwat 80 dan dokter 20 orang serta 3 tenaga Laboratorium.
“Dokter umum praktek mandiri, perawat yang baru lulus tes seleksi di Pemkab Jember, dan relawan para medis, “tutup dr Maksum Pandelima Sp Ot. (Kj1/yud/oso)