Lantik Badan Promosi Pariwisata Daerah, Wali Kota Sutiaji Imbau Penguatan Database Wisata

Memontum Kota Malang – Wali Kota Malang, Sutiaji, mengukuhkan 8 anggota Badan Promosi Pariwisata Daerah (BPPD) Kota Malang tahun 2021-2024, Kamis (27/05) di Ruang Sidang Balai Kota.

Dengan mengemban tugas baru, diharapkan anggota BPPD Kota Malang mampu bersinergi dengan Pemerintah Kota (Pemkot) Malang mewujudkan komitmen bersama berkaitan dengan penguatan pariwisata.

Baca juga:

• Masa Kampanye Pilkada 2024 Bakal Jadi Perhatian Operasi Zebra Semeru
• Tingkatkan Kamseltibcar Lantas, Polres Trenggalek Gelar Apel Pasukan Operasi Zebra Semeru 2024
• Kombes Pol Nanang Jabat Kapolresta Malang Kota, Kombes Pol Buher Jabat Dirreskrimsus Polda Jatim

“Dalam kondisi seperti ini kita harus lebih banyak menggaet wisatawan nusantara. Karena kalau wisatawan mancanegara pasti susah, ada pembatasan bepergian dari negara mereka masing-masing,” ujar Wali Kota Sutiaji.

Sehingga orang nomor satu di Kota Malang itu berpesan pada BPPD untuk penguatan data, updating data, dan melakukan promosi secara cerdas.

“Sekarang sosial media sudah menjamur, bisa kita manfaatkan itu untuk promosi. Kecanggihan IT menjadi bagian dari upaya yang tidak terpisahkan di dunia pariwisata. Perekonomian yang terbangun dari sektor wisata insyaallah tidak pernah habis. Maka tinggal bagaimana kita bisa meluruskan dan memanfaatkannya,” tambah Sutiaji.

Lebih lanjut, pemilik kursi N1 itu menekankan bahwa saat ini BPPD sudah harus tau tren pariwisata seperti apa.

“Sekarang wisata Kebun Binatang sudah tidak relate lagi, tapi banyak yang cari view bagus. Jadi bisa kita bangun wisata yang enak dibuat swafoto,” tandasnya.

Untuk database wisata di Kota Malang sendiri, Sutiaji turut berpesan agar dikuatkan.

Sementara itu, Kepala Dinas Kepemudaan Olahraga dan Pariwisata (Disporapar) Kota Malang, Ida Ayu Made Wahyuni, optimis bahwa BPPD mampu menggencarkan promosi wisata.

“Harapan kita, untuk promosi pariwisata bisa dilaksanakan lebih gencar, jadi kegiatan promisi dilaksanakan satu pintu oleh BPPD. Namun untuk sementara ini promosi wisata baru berjalan secara online melalui website dan sosial media yang dikelola Disporapar,” ujar Ida Ayu Made Wahyuni.(hms/mus/ed2)