Pendidikan
Lamongan Terpilih Sebagai Uji Petik Pendampingan Tata Kelola MBS Terbaik
Memontum Lamongan – Dinas Pendidikan Kabupaten Lamongan kembali meraih kepercayaan dari Direktorat SMP Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi. Kalau sebelumnya diminta untuk presentasi praktik baik Sekolah Tangguh Semeru untuk persiapan Pembelajaran Tatap Muka, di Hotel Westin Nusa Dua Bali (7-8 April 2021), kali ini Lamongan terpilih untuk diuji petik dari hasil Monev terbaik pendampingan tata kelola sekolah berdasar Manajemen Berbasis Sekolah (MBS).
Dari tanggal 10 sampai 12 Juni, di Hotel Luxton Cirebon, perwakilan Dinas Pendidikan Kabupaten Lamongan diminta untuk presentasi, diskusi, dan melakukan refleksi untuk penyusunan pendampingan tata kelola SMP berbasis MBS skala nasional.
Baca juga:
- Over Weight, Puluhan Personel Polres Trenggalek Lakukan Program Penurunan Berat Badan
- Lihat Konser Pembuka Jombang Fest 2024, Seorang Perempuan Terkena Ledakan Petasan
- Masa Kampanye Pilkada 2024 Bakal Jadi Perhatian Operasi Zebra Semeru
Menurut Tim Monitoring dan Supervisi Bidang Tata Kelola Direktorat SMP, Agus Triyanto. “Hasil monitoring kabupaten yang disampling se-Indonesia dari tanggal 29 Maret-27 April, ternyata MBS mati suri dan masih jauh yang diharapkan dalam pelaksanaan lima prinsip MBS (kemandirian, partisipatif, kemitraan, keterbukaan, dan akuntabilitas) di tingkat Dinas Pendidikan, MKKS (Musyawarah Kerja, Kepala Sekolah) dan MKPS (Musyawah Kerja Pengawas Sekolah).
“Untuk itu, tiga unsur dari Kabupaten Lamongan ini diundang untuk memberi contoh praktik baik dalam pengelolaan dan penyelenggaraan pendidikan di daerah dalam kerangka implementasi MBS. Saya melihat Lamongan bisa jadi contoh karena ada linieritas pelaksanaan lima prinsip MBS di sekolah dan dengan kebijakan Dinas Pendidikan. Dan di antara keduanya ini ada unsur pengawas yang bisa memonitoring dan menyupervisi pelaksanaan MBS di sekolah sehingga bisa berjalan dengan baik,” ujar Agus Triyanto, Minggu (13/06).
Sementara itu, Kabid Pendidikan SMP, Chusnu Yuli Setyo, yang juga menjadi ketua perwakilan Dinas Pendidikan menyatakan terima kasih pada seluruh timnya yang hebat kendati hanya punya waktu satu hari untuk persiapan. “Namun dapat apresiasi luar biasa dari narasumber dan tim Direktorat SMP,” ujarnya.
Selain itu, dari unsur MKPS, diwakili Koordinator Pengawas, Jumaidi, Hadi dan Darji. Sementara dari unsur MKKS, diwakili Kepala SMPN 2 Lamongan, Yayuk Setya Rahayu, Kepala SMPN 1 Karanggeneng, Kastur dan Kepala SMPN 1 Mantup, Safiudin. Sedangkan dari Dinas Pendidikan, Kabid SMP mengajak Kasi Kesiswaan dan kurikulum, Tri Wulansari, Edy Suprianto , dan staf, Sitik Sumarni.
Pada refleksi penutupan acara, Agus Triyanto, mengatakan tidak sia-sia mendatangkan tim dari Lamongan yang bisa menjadi pembanding sepadan dalam persiapan penyelenggaraan pendampingan tata kelola sekolah berbasis SMP untuk skala nasional di bulan Juli nanti.
“Pada saat rakor yang akan dihadiri seluruh Dinas Pendidikan se-Indonesia, Lamongan akan diundang untuk presentasi praktik baik di acara itu nanti,” ucapnya Agus Triyanto menegaskan.
Sementara itu, Plt kepala Dinas Pendidikan Lamongan, Nalikan, menyatakan rasa bangganya, namun meminta seluruh sekolah dan pengawas untuk melaksanakan MBS lebih baik dan harus paling baik karena akan jadi percontohan Nasional. (fjr/zen/ed2)