SEKITAR KITA
Spanduk Penolakan Sekolah jadi Tempat Isolasi Terpasang di Barata Jaya Surabaya
Memontum Surabaya – Spanduk penolakan atas nama warga terpasang di Jalan Barata Jaya RT 03 RW 05, Kota Surabaya. Mereka melakukan penolakan, karena Sekolah Dasar Negeri (SDN) Barata Jaya, dijadikan tempat isolasi mandiri (Isoman) bagi penderita Covid-19.
SDN Barata Jaya sendiri, merupakan salah satu tempat untuk penanganan Covid-19 dan ditunjuk oleh Kelurahan atas kebijakan Pemkot Surabaya. Spanduk berwarna kuning tersebut, dipasang di depan pagar gang jalan menuju SDN Brata Jaya.
Baca juga:
- Percepat Pengadaan Lahan Parkir di Kayutangan Heritage, Dishub Malang Harap 2025 Dapat Dimanfaatkan
- Bekali Siapsiagaan Bencana, BPBD Lumajang Sosialisasi Program Beli Nasi untuk Pelajar
- Beri Kejutan Peserta, Uang Pendaftaran Event Malang Night Run 2024 Dikembalikan 100 Persen
“Seluruh warga Barata Jaya menolak keras SDN Barata Jaya dijadikan tempat Isoman Covid – 19,” bunyi tulisan spanduk yang dipasang warga, Jumat (23/07).
Saat dikonfirmasi, Ketua RT 03 Barata Jaya, Imam Setiono, mengatakan bahwa pemasangan spanduk itu, merupakan sebuah bentuk penolakan warga terhadap kebijakan Pemkot Surabaya. Di mana, menjadikan sekolah tersebut menjadi tempat Isoman.
“Kami pasang poster dan spanduk ini sebagai bentuk aspirasi dan penolakan kami, karena informasi yang kami dapatkan sangat mendadak,” kata Imam, Jumat (23/07).
Selain itu, kata Imam, baru mendapat informasi yang mendadak dari pihak Sekolah SDN Barata Jaya yang dijadikan tempat Isoman. “Saya baru dapat infonya kemarin dari Pak Bon (penjaga sekolah) dan kami sangat kaget,” terangnya.
Lebih lanjut Imam berharap, dengan pemasangan poster tersebut, pihak Pemkot Surabaya mempertimbangkan lagi. Sebab, lokasi wilayah SDN tersebut merupakan tempat perumahan warga yang banyak Lansia.
“Pemilihannya juga harus mempertimbangkan lokasi, disini kan banyak lansia, serta daerah perumahan juga, lalu akses menuju jalan besar juga sulit,” terang Imam. (ade/ed2)