Kabupaten Malang
Litbang Kemendagri Pemantapan Teknis Penginputan Indikator Indeks Inovasi Daerah di Pendopo Malang
Memontum Malang – Bupati Malang, HM Sanusi, secara resmi membuka acara Pemantapan Teknis Penginputan Indikator Indeks Inovasi Daerah dalam Rangka Innovative Government Award (IGA) 2021. Kegiatan ini bertempat di Pendopo Agung Kabupaten Malang, Kamis (09/09).
Turut hadir pada kegiatan ini yakni Bupati Malang, Wabup Malang, Didik Gatot Subroto, Sekretaris Daerah Kabupaten Malang, serta jajaran OPD dilingkungan Kabupaten Malang.
Baca Juga:
- Bea Cukai Malang, Pemkab Malang dan Forkopimda Musnahkan 6 Juta Batang Rokok dan Ratusan Liter Miras Ilegal
- Pemkab Malang Raih Penghargaan Awards Peduli Ketahanan Pangan 2024
- Kick Off Integrasi Layanan Primer Dimulai, Ini Fokus dan Sasaran Menurut Kadinkes Kabupaten Malang
Kegiatan ini menjadi menarik karena dihadiri oleh Kepala Badan Litbang Kemendagri, Dr Drs Agus Fatoni M Si.
“Implementasi Inovasi Daerah ini merupakan hal penting yang muaranya adalah untuk mendorong penerapan good governance sekaligus memacu Pemerintah Daerah untuk meningkatkan inovasi dalam pelayanan masyarakat dan juga merupakan wadah pelaporan kepada Kementerian Dalam Negeri untuk menjamin penerapan Inovasi Daerah secara nasional dan mampu berkontribusi untuk percepatan pembangunan demi terwujudnya kesejahteraan masyarakat Kabupaten Malang,” kata Bupati Malang.
Sementara itu Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah Kabupaten Malang, M Hidayat, menyampaikan bahwa era globalisasi saat ini dituntut untuk melakukan inovasi serta pemanfaatan demi mensejahterakan masyarakat. “Melihat pentingnya inovasi ini kita memerlukan berbagai strategi untuk percepatan proses pembangunan di daerah. Oleh karena itu saya berharap untuk perangkat daerah secara aktif menginput dan melengkapi indikator yang diperlukan,” ucapnya.
Sedangkan Kepala Badan Litbang Kemendagri, Dr Drs Agus Fatoni M Si, menyampaikan bahwa tujuan dari pengukuran indeks inovasi daerah ini bukan hanya untuk mendapatkan hadiah atau penghargaan. “Kita berharap seluruh daerah melakukan inovasi bukan karena penghargaan. Sehingga nantinya inovasi ini bisa menjadi kebiasaan yang baik yang harus dilakukan secara terus menerus. Kemudian penilaian indeks Inovasi daerah ini yang kita lihat yakni kualitas dan kuantitas,” tuturnya. “Kita bersyukur saat ini semua daerah sudah berlomba-lomba untuk melakukan inovasi,” pungkas Fatoni. (cw1/ed2)