Berita Nasional
Menteri Kesehatan RI Dukung Vaksin Merah Putih Buatan Unair
Memontum Surabaya – Menteri Kesehatan Republik Indonesia (Menkes RI), Budi Gunadi Sadikin, mendukung pengembangan Vaksin Merah Putih buatan Universitas Airlangga (Unair). Budi menjelaskan, bahwa uji praklinik vaksin produksi Unair terhadap hewan menunjukkan hasil yang bagus dan memiliki efisiensi yang tinggi.
Terkait uji klinik kepada manusia, akan diserahkan kepada PT Biotis Pharmaceuticals Indonesia. Lebih lanjut, Budi juga menjelaskan, bahwa uji klinik tahap pertama digunakan untuk melihat aspek keamanan (safety) dari vaksin dan membutuhkan 100 orang sebagai sampel.
Baca juga:
- Pemkab dan Bea Cukai Malang Gencarkan Sosialisasi Gempur Rokok Ilegal Via Kesenian Bantengan
- Antisipasi Keramaian Penumpang saat Pelantikan Presiden, PT KAI Commuter Perbanyak Toilet dan Kipas Kabut
- Diserang Kabar Miring, Dukungan Masyarakat untuk Abah Anton Makin Menguat
Kemudian, kata dia, uji klinik tahap kedua yang akan melibatkan sekitar 400 orang guna melihat aspek terkait imunogenisitasnya. Serta, uji klinik tahap ketiga yang akan melibatkan sekitar 3.000 orang untuk melihat efikasi vaksin itu sendiri.
“Saya berdoa mudah-mudahan lancar sehingga pada semester kedua tahun depan, Vaksin Merah Putih telah bisa diproduksi. Hal ini juga sangat bergantung pada bantuan dari Ibu Gubernur Jawa Timur, karena rencananya akan dilakukan di Surabaya,” ujar Budi, saat pembukaan Dies Natalis Ke-67 Unair, Selasa (09/11/2021).
Dijelaskan pula, bahwa untuk uji klinik tahap ketiga, masih dalam tahap penyusunan. Jadi, selain digunakan untuk proses vaksinasi, yang diberikan sebanyak dua kali. Skenario lain yang sedang disusun adalah terkait penggunaan vaksin sebagai booster dan juga untuk anak-anak.
“Jadi, skenario pertama digunakan untuk suntik vaksin sebanyak dua kali, kemudian untuk skenario kedua vaksin akan disuntikkan sebanyak satu kali sebagai booster sehingga dapat menguatkan vaksin sebelumnya dan skenario ketiga vaksin akan disuntikkan sebanyak dua kali dengan sasaran anak-anak di bawah 12 tahun,” jelasnya.
Sementara itu, Budi juga mengucapkan, rasa bangga terhadap pihak Unair, karena menjadi yang pertama dalam menciptakan produksi vaksin dan PT Biotis Pharmaceuticals Indonesia. “Saya doakan mudah-mudahan UNAIR saat ini menjadi lebih baik dari sebelumnya dan akan menjadi lebih baik ke depan dari pada kondisi sekarang,” harapnya. (ade/gie)