Kota Malang
Susun Visi Misi Strategis, Mantan Dekan FEB UB Siap Maju Rektor
Memontum Kota Malang – Untuk mewujudkan Perguruan Tinggi (PT) yang unggul dan siap berdaya saing, Universitas Brawijaya (UB) Kota Malang menyiapkan bakal Calon Rektor yang potensial. Dia adalah mantan dekan Fakuktas Ekonomi dan Bisnis (FEB), Prof Candra Fajri Ananda SE MSc PHd.
Dengan mengusung visi dan misi strategis, dirinya ingin mengabdi dan memberikan perubahan lebih baik untuk UB ke depan. “Dengan pengalaman saya selama ini, saya ingin memberikan sesuatu yang saya merasa bisa memberikan sesuatu untuk UB. Orientasi saya, ingin mengabdi dan memberikan yang terbaik untuk UB,” jelasnya, Kamis (14/04/2022) malam.
Menurutnya, UB saat ini sudah baik. Akan tetapi, akselerasi diperlukan untuk kian meningkatkan recognize yang lebih baik lagi secara nasional maupun internasional. Tahap awal, pihaknya akan menata struktur organisasi yang ada dengan transformasi organisasi yang lebih baik.
“Ini merupakan hal yang sangat penting. Sebab, jika ingin maju harus ada support dan kekompakan untuk berlari bersama, melangkah lebih maju dalam upaya pengembangan lembaga,” lanjutnya.
Selain itu, dikatakannya, jika UB sudah menjadi Perguruan Tinggi Negeri Berbadan Hukum (PTNBH), maka perlu efisiensi dan perubahan yang mengarah untuk bisa berlari dengan cepat. Disisi kain, dijelaskan jika PT menjadi kunci di dalam menyiapkan SDM yang unggul dan berdaya saing tinggi, melalui kontribusi perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang diwujudkan melalui tridharma perguruan tinggi. UB turut memikul peran penting tersebut.
Baca juga :
- Perumda Tugu Tirta Permudah Sambungan Baru untuk Masyarakat Kota Malang
- Berhasil Kendalikan Inflasi, Pemkab Jember Raih Penghargaan Nasional dan Jatim
- Pemasaran Pisang Mas Kirana Lumajang Miliki ‘Dekengan Pusat’ untuk Tembus Pasar Global
- Pj Wali Kota Malang Minta Peserta Pilkada Taati Peraturan Pemasangan APK
- Paripurna DPRD, Pjs Bupati Trenggalek Serahkan Nota Keuangan Raperda APBD 2025
Status PTNBH menuntut UB untuk melakukan transformasi di segala aspek. Mulai SDM, tata kelola organisasi, kualitas pendidikan, penelitian dan tentu saja pengabdian kepada masyarakat.
Selain itu, UB juga dituntut melakukan transfer knowledge melalui penggunaan teknologi informasi dan media digital agar membawa dampak luas di tingkat nasional maupun internasional. “Tentu saja, UB tidak dapat melakukannya sendiri. Rumah besar UB akan semakin kokoh dengan dukungan dari pelaku bisnis, masyarakat, pemerintah, media masa, dan lembaga keuangan (hexahelix),” jelas Ketua Ikatan Ekonom Indonesia Malang periode 2015-2018.
Untuk mewujudkan kolaborasi tersebut, tambahnya, dibutuhkan kepemimpinan yang kuat, berwawasan luas, jejaring yang luas, humanis, religius, berpengalaman, dan berintegritas.
Kombinasi kekuatan internal UB dan potensi eksternal tersebut, diwujudkan dalam kemitraan strategis (strategic partnership) akan memberikan keuntungan bagi UB dalam meningkatkan kemandirian, meningkatkan kualitas riset dan inovasi yang berdampak luas bagi masyarakat dan lingkungan hidup, serta menunjang keberlanjutan UB di masa yang akan datang. “Cita cita besar UB tersebut merupakan bentuk sumbangsih UB dalam mewujudkan Indonesia Emas di tahun 2045,” papar pria yang menjadi Anggota Dewan Ahli Bidang Ekonomi dan Keuangan Provinsi Jawa Timur periode 2007-2009 ini. (cw2/sit)