Kediri
Gelar Inovasi dan Teknologi Pertanian, Mas Dhito Targetkan Petani Kediri Miliki Daya Tawar Tinggi
Memontum Kediri – Bupati Kediri, Hanindhito Himawan Pramana, mendorong petani di Kabupaten Kediri, untuk semakin memiliki daya tawar dan mampu meningkatkan nilai jual atas komoditas pertanian. Guna mencapai bargaining itu, petani diharapkan semakin paham kualitas dari komoditas yang ditanam.
Berbagai upaya, pun dilakukan Pemerintah Kabupaten Kediri, melalui Dinas Pertanian dan Perkebunan (Dispertabun), untuk mendukung petani. Salah satunya, mempertemukan petani dengan beberapa produsen benih, pupuk maupun obat-obatan seperti dalam gelar inovasi dan teknologi pertanian yang diadakan di Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) Kecamatan Papar, Kamis (09/06/2022) tadi.
“Teman-teman petani harus tahu, sejauh apa nutrisi, kualitas dari tanaman yang jenengan miliki. Setelah itu, jenengan punya daya tawar, bargaining punya sikap kalau ditawar murah ya nggak bisa,” kata Mas Dhito dihadapan petani dalam acara inovasi dan teknologi pertanian.
Diadakannya gelaran pertanian itu, diharapkan petani bisa belajar dan menyaksikan langsung perkembangan teknologi terkini. Hal itu, karena di lokasi BPP Papar, selain memerkan pelatan modern bidang pertanian, tiap produsen benih misalnya disediakan lokasi untuk menunjukkan hasil produk andalannya.
Baca juga:
- Perumda Tugu Tirta Permudah Sambungan Baru untuk Masyarakat Kota Malang
- Berhasil Kendalikan Inflasi, Pemkab Jember Raih Penghargaan Nasional dan Jatim
- Pemasaran Pisang Mas Kirana Lumajang Miliki ‘Dekengan Pusat’ untuk Tembus Pasar Global
- Pj Wali Kota Malang Minta Peserta Pilkada Taati Peraturan Pemasangan APK
- Paripurna DPRD, Pjs Bupati Trenggalek Serahkan Nota Keuangan Raperda APBD 2025
Dalam kegiatan itu, menurut Mas Dhito, pemerintah memberikan kesempatan bagi petani yang tergabung dalam Gapoktan supaya dapat berdiskusi dengan produsen benih maupun pupuk. Dari diskusi itu, apa yang menjadi kebutuhan petani termasuk kendala yang ditemui bisa disampaikan melalui BPP.
“Tahun 2022 ini kita sudah ada 12 BPP. Tahun 2023 nanti, kita akan menyelesaikan 26 BPP, jadi 2023 kita sudah tuntas BPP (di semua kecamatan, red),” ungkapnya.
BPP merupakan prasarana penunjang bagi penyuluh pertanian termasuk untuk sosialisasi dan alih teknologi bidang pertanian. Adanya BPP itu, lanjut Mas Dhito, diharapkan mampu menarik kalangan milenial untuk mau terjun dalam dunia pertanian.
“Kalau (petani) yang muda-muda banyak, saya yakin 2024 sampai terus ke depannya Kabupaten Kediri tidak akan pernah mengalami kesulitan dalam bidang lumbung pangan,” terangnya.
Kepala Dispertabun Kabupaten Kediri, Anang Widodo, menambahkan bahwa gelaran inovasi dan teknologi pertanian itu bentuk pelaksanaan untuk mendukung visi misi Mas Dhito dalam pengembangan kawasan agropolitan khususnya di Kabupaten Kediri wilayah utara. Disebutkannya, kawasan Pagu, Plemahan, Papar dan Purwoasri (Palempari) merupakan sentra tanaman pangan. Sebagaimana dalam demplot yang ada di BPP itu, mayoritas yang dijumpai berupa tanaman pangan khususnya jagung.
Kegiatan gelar inovasi dan teknologi pertanian, itu diadakan selama dua hari atau tanggal 8 hingga 9 Juni 2022 dan didukung 17 pabrik formulator baik benih maupun obat-obatan. Selama dua hari itu dijadwalkan ada 1000 petani yang akan ikut dalam kegiatan.
“Harapannya, petani mendapatkan ilmu yang maksimal. Karena dalam gelaran ini juga dilakukan diskusi bersama,” tambahnya.(kom/pan/sit)