Blitar
Jawab Perkembangan Zaman, Petani di Kabupaten Blitar Jangkau Penyempotan Biosaka dengan Drone
Memontum Blitar – Pemerintah Kabupaten terus berupaya melakukan inovasi baru agar sektor pertanian semakin eksis di segala musim. Hal itu dilakukan, karena Kabupaten Blitar merupakan salah satu daerah lumbung pangan di Jawa Timur.
Untuk menunjang hal tersebut, para petani mulai dikenalkan dengan sebuah tehnologi yang dapat membantu mereka dalam mempercepat pengerjaan pertanian. Salah satunya, dengan memakai drone. Dengan alat tersebut, mereka bisa menyemprotkan elisitor Biosaka dengan cepat dan hemat waktu.
Dimana, dalam penggunaannya, drone yang digunakan bisa menyemprotkan elisitor Biosaka. Bukan seperti drone yang biasa digunakan fotografer, namun drone tersebut memiliki ukuran yang besar dan mampu mengangkut cairan untuk disemprotkan ke tanaman.
Bupati Blitar, Rini Syarifah, berserta sejumlah Kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) melihat secara langsung uji coba penyemprotan elisitor Biosaka dengan drone di lahan pertanian yang terletak di Kecamatan Selopuro, Selasa (06/09/2022) tadi.
Baca Juga :
- Antisipasi Keramaian Penumpang saat Pelantikan Presiden, PT KAI Commuter Perbanyak Toilet dan Kipas Kabut
- Diserang Kabar Miring, Dukungan Masyarakat untuk Abah Anton Makin Menguat
- Sekda Kota Malang Ingatkan Pentingnya Peran Arsitek Lanskap dalam Pembangunan Berkelanjutan
- Peringati Hari Jadi, Pemkab Gelar Jombang Culture Carnival yang Diikuti 40 Peserta
- DPRD Kota Malang Rencanakan Penambahan Anggaran Pemeliharaan Sekolah di Tahun 2025
Bupati Rini Syarifah mengatakan, dalam menjawab tantangan perkembangan zaman yang serba modern, penggunaan drone adalah sangat tepat. Sehingga, melalui aplikasi tersebut, dapat menghemat waktu, mengurangi beban petani dan mempercepat pengerjaan.
“Di tengah kemajuan tehnologi, kita harus bisa memanfaatkan peluang sebaik mungkin. Jika menyemprot memakai drone, maka tidak sampai 60 menit selesai. Namun dengan cara manual, maka bisa pasti membutuhkan waktu yang lama,” kata Mak Rini, sapaan akrab Bupati Blitar.
Lebih lanjut Mak Rini menjelaskan, penggunaan alat drone untuk penyemprotan ini, bukan bermaksud untuk menghilangkan tenaga buruh tani. Namun, lebih kepada untuk mempercepat pengerjaan di sektor pertanian.
“Mengingat di wilayah lahan produktif luas, maka harus disikapi dengan bijak. Karena, jika pengerjaan lahan pertanian cepat, maka hasil panen petani akan melimpah dan membawa kesehjateran bagi warga maupun para petani,” jelasnya.
Orang nomor satu di Pemkab Blitar ini menambahkan, pemanfaatan drone di bidang pertanian sebenarnya menguntungkan para petani. “Terlebih saat ini, bidang pertanian kekurangan sumber daya manusia (SDM) produktif akibat minimnya minat generasi muda untuk terjun ke bidang pertanian,” paparnya. (jar/sit)