Kota Malang

Jembatan Kerap Jadi Sasaran Bunuh Diri, Wali Kota Malang Usulkan Pengaman untuk Antisipasi

Diterbitkan

-

Jembatan Kerap Jadi Sasaran Bunuh Diri, Wali Kota Malang Usulkan Pengaman untuk Antisipasi
Wali Kota Malang, Sutiaji. (memontum.com/rsy)

Memontum Kota Malang – Keberadaan jembatan di Kota Malang, yang acapkali menjadi sasaran percobaan bunuh diri hingga membuat korbannya meninggal, menjadi perhatian serius Wali Kota Malang, Sutiaji. Terutama, keberadaan Jembatan Sukarno Hatta (Suhat), yang sempat ramai karena mengakibatkan korbannya meninggal.

Disampaikan orang nomor satu di lingkungan Pemkot Malang, bahwa jembatan (Suhat, red) merupakan kewenangan dari pihak Pemerintah Provinsi (Pemprov). Sehingga, pihaknya akan mengusulkan dan memberitahukan permasalahan tersebut, agar segera diberikan pengamanan.

“Jembatan Suhat itu bukan domain kami (Pemkot Malang), karena Jembatan Suhat itu di wilayah jalan provinsi. Tapi, kita akan sarankan ke sana dan mudah-mudahan ada undang-undang yang baru berkaitan dengan masalah jalan ini,” kata Wali Kota Sutiaji, Senin (29/05/2023) siang.

Kemudian, pihaknya juga mengimbau kepada masyarakat untuk tidak melakukan tindakan yang seperti itu. Sebab, hal itu dinilai dapat merugikan diri sendiri dan juga keluarga.

Advertisement

“Bunuh diri memang urusan pribadi. Tetapi begitu, kita melihat ada orang yang melakukan hal tersebut lalu kita biarkan, itu menjadi masalah hukum yang lain. Jadi, jangan sampai melakukan bunuh diri,” tambahnya.

Baca juga:

Sementara itu, Kepala Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang, Perumahan dan Kawasan Pemukiman (DPUPRPKP) Kota Malang, Dandung Djulharjanto, mengatakan jika di Jembatan Suhat tersebut akan diusulkan mengenai pengamanannya pada pihak provinsi. “Itu kan bukan kewenangan kami karena itu di wilayah jalan Provinsi. Kalau mengusulkan bisa, kita usulkan itu. Cuma, meskipun kita kasih pagar atau pengaman, namanya orang bunuh diri akan mencari celah yang lainnya,” ujar Dandung.

Namun, apabila di jembatan tersebut akan dipasang pengaman, maka harus memperhitungkan beban dari jembatan. Kemudian harus dianalisa dan harus dilakukan kajian. “Jembatan Suhat itu kan kekuatannya saat ini sudah mulai berkurang. Dulu itu sudah pernah dan sudah lama diusulkan untuk pengamanan itu. Saya juga lebih sepakat kalaupun ada pengaman itu untuk orang-orang agar tidak membuang sampah sembarangan,” imbuh Dandung. (rsy/sit)

Advertisement
Advertisement

Adblock Detected

Please consider supporting us by disabling your ad blocker

Refresh Page
Lewat ke baris perkakas