Kota Malang
Gunakan Ozon, Oozter Bikin Tahan Lama Buah dan Sayur Hingga 2-3 Minggu
Memontum Kota Malang — Penggunaan sanitizer kimia yang tak terkendali akan menghasilkan residu pada buah atau sayur, hingga membentuk trihalometana yang bersifat karsiogenik dan mutagenic, serta dapat merusak permukaan buah. Untuk itu, dibutuhkan teknologi sanitizer dan preservation room yang aman menjaga mutu dan kualitas buah. Sehingga teknologi ini dapat membantu masyarakat, industri buah, dan pemerintah untuk menghasilkan buah berkualitas yang terjaga.
Untuk mengakomodasi kebutuhan tersebut, Oozter hadir sebagai salah satu solusi karya inovasi yang dapat membuat sayuran menjadi awet tanpa bahan pengawet. Dimana Oozter ini merupakan karya dari mahasiswa Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Brawijaya (FTP UB). Oozter merupakan pengembangan dari mesin pertama Mazter, yang mampu memperpanjang umur simpan buah dan menghilangkan mikroba patogen e-coli sebanyak 99 persen dan mampu mempertahankan umur simpan buah lebih 2 kali lipat.
Pada percobaan tomat dan stroberi, jika buah dan sayur tanpa perlakuan hanya mampu bertahan 4 hari (stroberi) dan 8 hari (tomat). Namun jika diberi perlakuan Oozter, mampu bertahan hingga 14 hari (stroberi) dan 20 hari (tomat) hingga terjadi pembusukan.
“Kelebihan Oozter, merupakan kombinasi teknologi sanitasi dan penyimpanan buah. Dimana sanitizer menggunakan air untuk menghilangkan residu dan kontaminan mikroba di permukaan buah, sementara preservation room menghindari kontaminan dan menghambat respirasi dengan teknik coating. Sedangkan kelebihan lainnya yaitu memperpanjang umur buah, sehingga kandungan gizi dan penampilan fisik buah tidak brubah,” jelas Dimas Triardanto, didampingi Bagus Wiznu W, Singgih Mahardika, Casilda Aula R, dan Faidatul Andika N, sebagai 1 tim Oozter.
Tim Oozter pernah mendapatkan Gold Medal Young International Innovation Exhibition, di University Teknologi MARA, Malaysia. Tim Oozter merupakan satu diantara 3 tim unggulan Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Brawijaya (FTP UB) yang telah menciptakan inovasi Oozter, Smart Veggies, dan Erithor. Smart Veggies berfungsi menjaga kesegaran sayur lebih lama dengan kandungan gizi tetap. Sedangkan Erithor berfungsi mempercepat proses produksi propolis. Semua tim telah meraih beberapa penghargaan di ajang internasional dan nasional sebelumnya.
Uniknya, mereka sharing ilmu dengan 19 mahasiswa asing Universiti Putra Malaysia (UPM) yang sedang mengikuti program Inbound Student Mobility Program (ISMP) di FTP UB selama 13 hari (5-18/2/2018). Dimana diantara mahasiswa UPM ada bagian dari 3 tim yang juga akan bersama tim mahasiswa FTP UB mengikuti International Youth Scientific Meeting (IYSM) bulan mendatang.
Ketiga mahasiswa dari tim Malaysia tersebut, diantaranya Radiah Mat Nasir, memaparkan Comparing the effect of rubber wheel tractor vs half-track to the soil ar paddy field; Najidah Binti Abdullah memaparkan Prediction of soluble solids content (SSC) of jackfruit using near infrared spectroscopy; Nur Liyana Aqmar Binti Kamal Ariffin, yang memaparkan Robotics Club Activities. (rhd/yan)