Situbondo

Konflik Paguyuban Becak dan Ojek Grab Bike di Situbondo Dimediasi Tiga Pilar

Diterbitkan

-

Konflik Paguyuban Becak dan Ojek Grab Bike di Situbondo Dimediasi Tiga Pilar

Memontum Situbondo — Lurah, Babinsa dan Bhabinkamtibmas Patokan menggelar mediasi antara paguyuban becak dan ojek online Grab yang sering mangkal di seputaran RSUD Situbondo. Mediasi ini dilakukan untuk menghindari adanya konflik di antara para tukang becak paguyuban RSUD dan pangkalan ojek online Grab.

Pantauan Memontum.com, mediasi dilakukan di Kantor Lurah Patokan, Kecamatan Situbondo, Selasa (20/3/2018) pukul 10.00 WIB. Pertemuan dihadiri oleh Kanit Binmas Polsek Situbondo Aiptu Subowo, Bhabinkamtibmas Kelurahan Patokan dan Babinsa Kelurahan Patokan.

Sedangkan pihak paguyuban becak dan ojek online dari Grab Bike dan ojek lain yang hadir dalam mediasi ini ada 25 orang. Mediasi ini sendiri dilakukan untuk mencari penyelesaian masalah.

Lurah Patokan Sugeng Purwo Priyanto SE MM mengatakan, di kawasan jalan RSUD dr.Abdoer Rahem, sering terjadi selisih paham antara tukang becak dan ojek online Grab. Paguyuban becak disebut tak terima ojek online Grab mangkal di wilayah tersebut.

Advertisement
Lurah Patokan Sugeng Purwo Priyanto SE MM saat diwawancarai Memontum.(im)

Lurah Patokan Sugeng Purwo Priyanto SE MM saat diwawancarai Memontum.(im)

Mediasi ini selesai pada pukul 12.15 WIB. Ada empat poin penting yang berhasil dicapai antara paguyuban becak dan ojek online Grab, yaitu:

1. Bagi pengemudi online yang akan mengambil penumpang di kawasan RSUD. Batas penjemputan penumpang pengguna jasa transportasi online Grab untuk kawasan RSUD dr.Abdoer Rahem Situbondo menuju arah selatan titik penjemputan dikawasan jalan depan Kantor Dinsos Situbondo, sedangkan arah utara titik penjemputannya di depan Kantor BPJS.

2. Batas penjemputan penumpang pengguna jasa transportasi online Grab untuk wilayah SMAN 2 Situbondo arah utara titik penjemputannya di warung Nasi Karak, untuk arah selatan titik penjemputannya di area Alfamart selatan stadion, sedangkan dari arah timur titik penjemputannya di area bengkel Motul.

3. Batas penjemputan pengguna jasa transportasi online Grab untuk wilayah SMPN 1 Situbondo arah barat titik penjemputannya di depan Koramil Situbondo, untuk arah timur untuk penjemputannya di depan Kampus UNARS Situbondo.

4. Saling menjaga ketertiban dan keamanan di wilayah tersebut dan penjemputan penumpang agar sesuai dengan titik lokasi aplikasi.

Advertisement

Sugeng Purwo mengatakan, para tukang becak paguyuban RSUD, SMAN 2, SMPN 1 Situbondo dan driver ojek online Grab yang datang dalam mediasi itu merupakan para koordinator. Dia meminta semuanya mengkomunikasikan hasil mediasi dan mentaati peraturan bersama yang telah dibuat.

“Ke depan pun akan saya rencanakan untuk mendata seluruh anggota paguyuban becak dan driver ojek online Grab maupun yang online lainnya untuk di kelurahan patokan,” ujar Sugeng.

Sementara itu, Aiptu Subowo juga berpendapat senada. Dia berharap ke depan tidak ada lagi perselisihan di antara driver ojek online dan paguyuban becak di wilayah Situbondo.

“Saya berharap ke depan tidak ada perselisihan di antara driver ojek online dan para tukang becak, semua mencari rejeki. Jadi kami selaku pihak kepolisian menyarankan agar menjaga keamanan dan ketertiban di wilayahnya,” ucapnya.

Sementara Babinsa Patokan menyatakan, di Situbondo sebenarnya ada sekitar 100 pengemudi ojek online Grab. Namun baru saat ini ada perselisihan. Dia pun meminta hal itu tidak terulang kembali adanya kesalahan pahaman antara para tukang becak di wilayah RSUD.

Advertisement

“Kunci utama yaitu komunikasi dan saling menghargai,” imbuhnya. Usai mediasi, para tukang becak dan pengojek online ini bersalaman. Mereka semua lalu membubarkan diri dan kembali beraktivitas dengan situasi aman dan tertib. (im/nay)

Advertisement

Adblock Detected

Please consider supporting us by disabling your ad blocker

Refresh Page
Lewat ke baris perkakas