Perawat Klinik Pindad Tewas Ditabrak Mobil

Memontum Kota Malang – Sri Wahyuningsih ( 39) perawat klinik Pindad, asal Solo yang tinggal di Jl KH Hasyim, Kecamatan Kedungkandang, Kota Malang, Selasa (21/8/2018) sekitar pukul 01.00, tewas seketika setelah mengalami kecelakaan di Jl Raya Arjowinangun, Kecamatan Kedungkandang, Kota Malang atau tepatnya deoan UD Faisal Jaya II.

Motor Honda Vario Nopol N 2072 AAR yang dikendarainya bertabrakan dengan mobil Toyota Avanza Nopol W 1914 TC yang dikemudikan Basid (23) warga Dusun Alas Rajah, Kecamatan Blega, Kabupaten Pamekasan, Madura. Jenazah Wahyungisih kemudian dibawa ke kamar mayat RSSA Malang.

Foto KTP Sri Wahyuningsih . (repro)

Informasi Memontum bahwa dini hari itu, Sri Wahyuningsih mengendarai motor Vario nya melaju dari selatan ke utara berencana pulang. Dia melajukan motor dengan kecepatan tinggi. Sesampainya di lokasi, dia menghindari lobang jalan genangan air hingga haluan terlalu ke kanan.

Disaat bersamaan melaju kendaraan Toyota Avanza dari arah utara yang juga dengan kecepatan tinggi. Karena kejadiannya cukup cepat, Basid yang saat itu berencana liburan ke Pantai Selatan tak mampu menginjak rem. Benturan ketas pun terjadi. Avanza tersebut menabrak motor yang dikendarai Sri Wahyuni.

Benturan cukup keras terbukti dengan kerusakan motor korban yang cukup parah. Saat warga memberikan pertolongan, diketahui Sri Wahyuni sudah dalam kondisi meninggal dengan luka parah di kepala. Kekadian ini kemudian dilaporkan ke Unit Laka Lantas Polres Malang Kota.

Usai kejadian, petugas sempat kesuliyan menghubungi puhak keluarga. Dikarenakan Sri Wahyuningsih masih memakai KTP dengan alamat Jl. Batu Amaril 25 Jambangan RT. 06 RW. 04 Pandanwangi Kec. Blimbing Kota Malang. Ternyata rumahbtersebut adalah rumah kontrakan Sri Wahyuningsih beberapa tahun lalu. Petugas kemudian mencari informasi hingga diketahui kalau saat ini Sri Wahyuni sudah tinggal di JL KH Hasyim Kecamatan Kedungkandang.

” Korban melaju dari arah selatan ke utara. Nampaknya saat di lokasi dia menghindari genangan air hingga haluan terlalu ke kanan,” ujar salah seorang petugas.(gie/yan)