Kota Malang

FT UB Sabet Juara Umum KJI 2017

Diterbitkan

-

Salah satu penghargaan yang diterima tim terbaik FT UB dalam KJI 2017. (ist)

Memontum Kota Malang—-Kali kelima, Universitas Brawijaya (UB) Malang melalui Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Brawijaya (FT-UB) menjadi Juara Umum KJI 2017, dalam ajang Kompetisi Jembatan Indonesia (KJI) Ke-13 dan Kompetisi Bangunan Gedung Indonesia (KBGI) Ke-9 Tahun 2017 yang digelar di Politeknik Negeri Malang (Polinema), Kamis-Minggu (9-12/11/2017). Mereka memenangi KJI dalam 3 kategori, yakni Jembatan Busur, Jembatan Canai, dan Jembatan Baja.

Tahun ini, Kemenristekdikti mengangkat tema “Jembatan Kokoh, Ringan, Berestetika, dan Berwawasan Nusantara” untuk KJI dan “Rumah Tinggal Bertingkat Berstruktur Baja Canai Dingin, Berkinerja Seismik, Berbudaya Nusantara, dan Ramah Lingkungan”.

Pada kategori Jembatan Busur, dengan Cangkalur Bridge garapan tim Maleonatha yang terdiri dari Wikha Fitria, Ahmad Agus Salim, dan Desi Budiawati, dibawah bimbingan Ananda Insan Firdausy ST MT MSc, berhasil menyabet Juara 1, sebagai jembatan terkokoh dan jembatan yang sesuai dengan implementasi awal.

Pada kategori Jembatan Canai, jembatan Wijayakusuma garapan tim Abimanyu  beranggotakan Ngakan Made Nabil Akmal, Albertus Eky, Azka Fardany, Ryan Radya Dessanda, dibawah bimbingan Dr Eng Lilya Susanti ST MT, berhasil menggondol juara 2, sebagai jembatan dengan perakitan tercepat.

Advertisement

Paling membanggakan pada kategori Jembatan Baja, jembatan Arjuno garapan tim Danadyaksa beranggotakan Dodi Rajendra, Kushariyanto, dan Christopher Houston G., dibawah bimbingan Bhondana bayu Brahmana ST MT, berhasil menyabet juara 1, sebagai jembatan terkokoh, K3 terlengkap, jembatan dengan perakitan tercepat, jembatan terindah, dan jembatan dengan metode kontruksi terealistis.

Sementara tim Alphabet yang terdiri dari Zulaikha, Ainur Rofiq, dan Ardyan Subhan, bimbingan Indra Waluyohadi, ST MT MSc, hanya berhasil menjadi finalis dalam ajang KBGI dengan bangunan gedung Graha Jagaddhita.

Ketua tim Teknik Sipil UB, Ngakan Made Nabil Akmal mengungkapkan bahwa kunci sukses tim ada di perencanaan yang matang. Mulai dari proses pembuatan proposal, intensitas konsultasi ke dosen pembimbing, dan bantuan crew serta pengawasan dosen dalam latihan merakit hingga tidak melakukan kesalahan.

“Bersyukur sekali bisa bekerja keras bersama teman-teman crew dan dosen, latihan dari pagi hingga malam untuk persiapan kompetisi ini, dan semuanya terbayarkan di hari-H, karena hampir tidak menemui halangan. Semoga tahun depan kita tetap bisa pertahankan juara umum dan selalu terus meningkatkan prestasi,” terang mahasiswa angkatan 2014 ini. (rhd/yan)

Advertisement

 

Advertisement

Adblock Detected

Please consider supporting us by disabling your ad blocker

Refresh Page
Lewat ke baris perkakas